Luhut Tegaskan One Belt One Road Cina Bukan Ancaman Bagi RI

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 05 Mei 2017 | 21:34 WIB
Luhut Tegaskan One Belt One Road Cina Bukan Ancaman Bagi RI
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di JTMII, Jakarta. [Dok Kemenko Maritim]

Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan masyarakat jangan diberi informasi yang keliru tentang negara Cina, One Belt One Road (OBOR). Menurutnya, Indonesia bisa saja memperoleh manfaat ekonomi dari program OBOR yang digalakkan oleh pemerintah Cina.

"Bisnis itu kan nggak mengenal invasi, jangan rakyat diberikan informasi yang keliru,"ujarnya kepada wartawan disela kegiatan Rakornas Maritim di TMII, Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Seperti diketahui Cina saat ini sedang gencar melaiukan kerjasama dengan negara-negara di Asia untuk menjalin jaringan di wilayah ini yang betujuan untuk membangun jalur sutra.

"One Belt One Road ini Cina memberikan dana proyek beberapa negara seperti ke Pakistan sebesar 47 miliar dolar, Malaysia 27 miliar dollar dan ke Filipina 24 miliar dolar, nah ke Indonesia belum ada. Banyak yang sudah ribut kita digelontorkan uang oleh Cina dan segala macam. Kami berpikir kenapa kita tidak seperti itu juga. Bentuknya bisa kerjasama proyek, tetapi proyek tersebut tetap milik kita, mereka bisa mengelola beberapa tahun. Cina juga akan membeli saham Saudi Aramco hampir sebesar 80 miliar dolar," tambah Luhut.

CIna menaruh dana besar di Asia untuk beragam proyek infrastruktur maritim dalam program ini. Dengan rute daratnya yang melalui Eurasia, sehingga proyek ini dinamakan “One Belt One Road"
"Pakistan dan Malaysia itu negara-negara dengan jumlah penduduknya terbanyak beragam Islam, tapi disana tidak ada yang ribut," kata Menko Luhut.

Menko Luhut mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan sektor mana saja yang cocok untuk Investasi negara tersebut jika akhirnya Indonesia ikut OBOR ini.

"Kita mau coba buat outer ringroad Bali dengan lapangan terbangnya, kita minta dia investasi. Tenaga kerja dari sana tidak apa-apa tapi dalam jangka waktu tertentu jumlah tenaga kerja nya dikurangi. Pakistan dan Malaysia negara-negara Islam tapi disana tidak ribut," kata Menko Luhut.

Baca Juga: Luhut: Indonesia Terima 20 Miliar Dolar AS dari Turis di 2019

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI