
Petani Sumut Full Senyum! BRI Kucurkan KUR Rp150 Juta untuk Program Jagung Sejagat
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Utara (OJK Sumut) memberikan apresiasi tinggi terhadap Program, di mana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) trut berperan di dalamnya, yaitu Program Pengembangan Perkebunan Jagung Rakyat Tangguh (Sejagat) di wilayah tersebut. Program ini dianggap sebagai sebuah inisiatif yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan taraf hidup para petani.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menyampaikan di Medan pada hari Kamis bahwa program ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas sekaligus meningkatkan kualitas hasil panen jagung. Hal ini akan dicapai melalui pemberian bantuan berupa input produksi yang memadai serta dukungan teknis yang komprehensif dari pemerintah kabupaten dan berbagai pihak terkait (stakeholder).
Lebih lanjut, Khoirul menyoroti implementasi program ini di Kabupaten Langkat sebagai contoh konkret yang patut diikuti. Di wilayah ini, terjalin sinergi yang kuat antara Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perum Bulog Cabang Medan, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Maju, serta pemerintah daerah setempat.
Sebagai wujud nyata dukungan finansial dalam kolaborasi ini, BRI secara aktif menyerahkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para anggota Gapoktan Tani Maju dengan total nilai mencapai Rp150 juta. Langkah proaktif dari BRI ini diharapkan dapat memberikan suntikan modal kerja yang signifikan bagi para petani, yang pada gilirannya akan memacu peningkatan produktivitas dan kualitas hasil panen. Lebih dari itu, sinergi ini diyakini akan mendorong kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani secara menyeluruh di Kabupaten Langkat.
Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa BRI senantiasa memberikan dukungan, tidak hanya para pelaku UMKM saja. Melainkan juga para petani dan berbagai kalangan di pelosok Indonesia.
Khoirul Muttaqien juga menekankan potensi besar tanaman jagung dalam meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Sumatera Utara, sekaligus berkontribusi signifikan terhadap penguatan ketahanan pangan nasional. Data produksi jagung nasional pada tahun 2023 menunjukkan angka yang menggembirakan, mencapai 14,46 juta ton, di mana Sumatera Utara memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu sebesar 9,09 persen. Dengan angka ini, Sumut menempati posisi ketiga sebagai penyumbang produksi jagung terbesar secara nasional, setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Lebih lanjut, OJK Sumut mencatat perkembangan positif dalam sektor perkreditan di wilayah tersebut selama lima tahun terakhir. Kredit di sektor ini mengalami peningkatan yang signifikan, dari Rp276,37 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp814,89 miliar pada Desember 2024. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan akses pembiayaan bagi para petani, yang tentunya didukung oleh peran aktif lembaga keuangan seperti BRI melalui penyaluran KUR.
Sebelumnya, OJK Sumut telah melakukan evaluasi awal terhadap potensi sektor pertanian jagung melalui kajian "pre elementary assessment". Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor-sektor unggulan di daerah, dan pengembangan tanaman jagung rakyat muncul sebagai salah satu potensi utama yang perlu didukung dan dikembangkan lebih lanjut.
Ke depan, OJK Sumut berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan (dengan BRI sebagai salah satu pemain kunci), serta para petani secara langsung. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih kuat, inklusif, dan mampu memberdayakan masyarakat di sektor riil, khususnya pertanian, yang diyakini sebagai tulang punggung perekonomian daerah Sumatera Utara. Peran aktif BRI dalam menyalurkan pembiayaan dan mendukung program-program seperti Sejagat diharapkan akan terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut.