
BRImo Jadi Senjata Rahasia, Ini Bukti BRI Dominasi Pasar Digital!
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengambil langkah strategis untuk memperkokoh bisnisnya di tengah lanskap ekonomi global yang terus berubah. Di bawah kepemimpinan Direktur Utama Hery Gunardi, BRI menetapkan visi pertumbuhan jangka panjang yang menitikberatkan pada penguatan fondasi internal.
Fokus utama strategi ini mencakup peningkatan sumber pendanaan yang stabil, penyaluran kredit yang berkualitas tinggi, akselerasi kapabilitas digital, implementasi manajemen risiko yang komprehensif, serta pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Langkah-langkah ini merupakan wujud komitmen BRI untuk mencapai pertumbuhan yang sehat, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus merespons secara proaktif berbagai tantangan dan peluang di seluruh segmen pasar yang dilayani.
Hery sebelumnya menegaskan, salah satu prioritas utama perseroan adalah memperkuat struktur pendanaan, terutama melalui peningkatan dana murah atau current account and saving account (CASA).
“BRI harus memiliki kekuatan dari sisi pendanaan, khususnya CASA, baik saat ini maupun ke depan. Untuk itu, BRI mengakselerasi pertumbuhan CASA, mulai dari segmen konsumer, UMKM, hingga penguatan perolehan liabilities di segmen wholesale banking. BRI memiliki engine transaksi ritel yang sangat kuat melalui superapps BRImo, yang saat ini telah digunakan oleh lebih dari 40 juta nasabah,” jelas Hery.
Lebih lanjut, Hery Gunardi menyatakan bahwa upaya memperkuat struktur pendanaan ini tidak dapat dipisahkan dari sinergi antara integrasi digital yang masif, peningkatan produktivitas jaringan fisik, serta kolaborasi bisnis yang solid di dalam ekosistem BRI secara keseluruhan.
“BRI akan melakukan fine tuning terhadap user interface (UI) dan user experience (UX) super apps BRImo. Penguatan produktivitas juga dilakukan melalui pemanfaatan QRIS dan AgenBRILink yang berperan sebagai infrastruktur penting dalam mendukung peningkatan CASA BRI. Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan seperti Pegadaian, PNM, dan lainnya akan terus diperkuat untuk membentuk sinergi yang saling mendukung dan mampu meningkatkan perolehan liabilities, khususnya tabungan dan giro,” paparnya.
Selain fokus pada pendanaan ritel, BRI juga terus mengembangkan solusi digital yang komprehensif untuk nasabah korporasi melalui platform Qlola. Platform ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis secara terintegrasi, menawarkan berbagai fitur yang mempermudah nasabah dalam menjalankan aktivitas keuangan di seluruh ekosistem BRI.
Bersamaan dengan itu, BRI juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan produk kredit seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan BRIguna (payroll loan) sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio kredit di luar segmen utama pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam membangun organisasi yang adaptif dan berdaya saing di era digital, BRI menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
“Human capital menjadi fokus dari manajemen baru dimana BRI akan menempatkan individu-individu terbaik pada posisi yang tepat, the right man in the right place. Pengembangan human capital tidak hanya dilakukan melalui pelatihan di dalam negeri, tetapi juga melalui program pendidikan lanjutan di sekolah bisnis luar negeri,” ungkap Hery, menekankan komitmen BRI terhadap investasi pada pengembangan talenta internal.
Manajemen risiko yang prudent juga menjadi elemen krusial dalam setiap langkah ekspansi BRI. Hal ini dipandang penting untuk memastikan bahwa setiap inisiatif pertumbuhan tetap dilaksanakan dengan kehati-hatian dan meminimalisir potensi risiko yang mungkin timbul. “Risk management bukan sekadar fungsi kontrol yang mengatakan tidak terhadap risiko. Justru, pendekatan ini harus menjadi jalan untuk memahami dan mengelola risiko secara tepat agar bisnis tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat,” tegas Hery, menjelaskan filosofi manajemen risiko yang dianut BRI.
Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, BRI Group berhasil mencatatkan kinerja yang solid sepanjang Triwulan I 2025 dengan perolehan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan total aset mencapai Rp2.098,23 triliun, tumbuh sebesar 5,49% secara tahunan. Penyaluran kredit BRI secara keseluruhan mencapai Rp1.373,66 triliun, dengan porsi penyaluran kepada segmen UMKM mendominasi sebesar 81,97 persen atau setara dengan Rp1.126,02 triliun.
Ke depan, BRI terus berupaya mengembangkan kapabilitasnya menuju konsep universal banking yang memungkinkan perseroan untuk menyediakan layanan keuangan yang komprehensif bagi seluruh segmen nasabah di Indonesia.