Nunung Srimulat Didiagnosa Kanker Payudara Saat Usia Hampir 60 Tahun, Gara-Gara Terlalu Berat Bekerja?

Bimo Aria Fundrika | Lilis Varwati
Nunung Srimulat Didiagnosa Kanker Payudara Saat Usia Hampir 60 Tahun, Gara-Gara Terlalu Berat Bekerja?
Nunung Srimulat dan suami, Iyan Sambiran jelang sidang narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2019). [Yuliani/Suara.com]

Akibat kondisi kesehatannya itu, Nunung sampai meminta semua anak dan cucunya kembali ke Solo dan berusaha mencari nafkah sendiri.

Suara.com - Komedian Nunung Srimulat belum lama ini didiagnosa sakit kanker payudara. Sebelum terkena kanker payudara, istri Iyan Sambiran itu juga menceritakan bahwa dirinya mengidap penyakit lain yang membuatnya harus cek darah setiap bulan.

Akibat kondisi kesehatannya itu, Nunung sampai meminta semua anak dan cucunya kembali ke Solo dan berusaha mencari nafkah sendiri. Diketahui, Nunung rupanya menjadi tulang punggung bahkan harus membiayai 50 anggota keluarganya.

"Saya lagi fokus sama diri saya, makanya saya ngasih pengetahuan ke keluarga besar saya yang ada di Jakarta, saya pulangkan ke Solo semua," ungkap Nunung saat bercerita di konten YouTube Ruben Onsu yang diunggah Rabu (1/2/2023). 

Usai didiagnosis, Nunung langsung menjalani berbagai pemeriksaan untuk mengetahui jenis kanker payudara yang diidapnya juga mengetahui perkembangan sel-sel kanker tersebut. Nunung berharap kanker payudara yang diidapnya belum menyebar ke organ yang lain.

Baca Juga: CEK FAKTA: Suasana Rumah Duka Komedian Nunung Srimulat Banjir Pelayat, Meninggal Akibat Sakit Kanker

Seperti kanker lainnya, penyebab kanker payudara bisa dari kombinasi berbagai faktor. Perempuan memang lebih berisiko terkena ka ker payudara juga seiring bertambah tua. 

Menurut CDC Amerika Serikat, sebagian besar kanker payudara ditemukan pada perempuan yang berusia 50 tahun ke atas.

Beberapa perempuan akan terkena kanker payudara bahkan tanpa faktor risiko lain yang diketahui. Meski begitu, memiliki faktor risiko tidak berarti seseorang akan terkena penyakit tersebut, dan tidak semua faktor risiko memiliki efek yang sama. 

Sebagian besar perempuan memiliki beberapa faktor risiko, tetapi sebagian besar lainnya tidak terkena kanker payudara. 

Berikut faktor risiko yang kanker payudara yang tidak dapat diubah menurut CDC:

Baca Juga: Gunakan Pink Van, Asuransi Astra dan Lovepink Berikan Deteksi Dini Kanker Payudara untuk Warga KBAA Pela Mampang

1. Semakin tua

Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kanker payudara didiagnosis setelah usia 50 tahun. 

2. Mutasi genetik

Perempuan yang mewarisi perubahan (mutasi) pada gen tertentu, seperti BRCA1 dan BRCA2, berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara dan ovarium. 

3. Riwayat reproduksi

Menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun membuat perempuan terpapar hormon lebih lama, sehingga meningkatkan risiko terkena kanker payudara. 

4. Memiliki payudara yang padat

Payudara yang padat memiliki lebih banyak jaringan ikat daripada jaringan lemak, yang terkadang menyulitkan untuk melihat tumor pada mammogram. Wanita dengan payudara padat lebih mungkin terkena kanker payudara. 

5. Riwayat pribadi kanker payudara atau penyakit payudara non-kanker tertentu

Perempuan yang pernah mengidap kanker payudara lebih mungkin terkena kanker payudara untuk kedua kalinya. Beberapa penyakit payudara non-kanker seperti hiperplasia atipikal atau karsinoma lobular in situ berhubungan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. 

6. Riwayat keluarga dengan kanker payudara atau kanker ovarium

Risiko seorang perempuan terkena kanker payudara lebih tinggi jika dia memiliki ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan (kerabat tingkat pertama) atau beberapa anggota keluarga baik dari pihak ibu atau ayah dari keluarga yang menderita kanker payudara atau ovarium. Memiliki saudara laki-laki tingkat pertama dengan kanker payudara juga meningkatkan risiko pada perempuam. 

7. Pengobatan sebelumnya menggunakan terapi radiasi

Perempuan yang menjalani terapi radiasi pada dada atau payudara (misalnya, pengobatan limfoma Hodgkin) sebelum usia 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara di kemudian hari. 

8. Paparan obat dietilstilbestrol (DES)

DES diberikan kepada beberapa permepuan hamil di Amerika Serikat antara tahun 1940 dan 1971 untuk mencegah keguguran. Wanita yang mengonsumsi DES, atau yang ibunya mengonsumsi DES saat hamil, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.