Nadiem Makarim menjadi perbincangan hangat di media sosial X (Twitter). Sosoknya menjadi sorotan karena dianggap melakukan dosa yang besar selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan.
Bahkan, Nadiem disebut-sebut menghancurkan ekosistem kampus untuk mempersiapkan orang-orang agar menjadi budak korporat
Terkait dengan dosa besar tersebut, sebetulnya pada tahun 2020 lalu Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim juga memberikan kritikan terbuka kepada Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.
Ramli menyebut bahwa Nadiem Makarim tidak mampu menyelesaikan tiga dosa besar tersebut di awal masa jabatannya sebagai seorang menteri di jajaran pemerintahan Jokowi. Ia menyebut bahwa Nadiem Makarim gagal menyelesaikan masalah besar tersebut.
Lantas, seperti apakah sepak terjang Nadiem Makarim jadi Mendikbud, dibilang dosa besar selama menjabat? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Sepak terjang Nadiem Makarim
Berkat kiprahnya yang sukses sebagai inovator dan pengusaha, Nadiem Makarim diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pada hari Rabu, (28/4/2021), Presiden Joko Widodo resmi melantik Nadiem Makarim sebagai Mendikbud Ristek di Istana Negara.
Nadiem sebelumnya dikenal sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin periode 2019-2024. Pelantikan kembali Nadiem kali ini sekaligus menegaskan Kemendikbud Ristek sebagai kementerian baru sebagai hasil dari penggabungan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Baca Juga: [SALAH] Mendikbud Cabut Ijazah Gibran Rakabuming Raka Usai Kontroversi Ijazah Palsu
Saat menduduki jabatan sebagai Mendikbud, Nadiem merealisasikan kebijakan penghapusan ujian nasional (UN). Kebijakan tersebut ia sampaikan pada tahun 2019.