Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?

Selasa, 02 Desember 2025 | 21:16 WIB
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyepakati kerja sama optimalisasi perkeretaapian dengan PT KAI (Persero). Salah satunya untuk menghadirkan layanan Kilat Pajajaran, kereta yang disebut bisa melayani Jakarta-Bandung 1,5 jam. (Suara.com/Aldie)
Baca 10 detik
  • KA Kilat Pajajaran Jakarta-Bandung disebut akan memakan waktu 1,5 jam.
  • Proyek Rp8 triliun ini didanai APBD Jabar, mencakup gerbong logistik pertanian serta koneksi hingga Garut dan Banjar.
  • Rencana ini memicu kritik karena potensi mengganggu finansial Whoosh, meskipun pendukung melihatnya sebagai opsi terjangkau.

Suara.com - Bayangkan jika perjalanan kereta api dari Stasiun Gambir, Jakarta menuju pusat Kota Bandung hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam. Ya, mungkin hal itu bakal terwujud jika nanti Kerta Api (KA) Kilat Pajajaran benar-benar beroperasi.

Wacana segar ini muncul setelah Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah Gubernur Dedi Mulyadi menyepakati kerja sama optimalisasi perkeretaapian dengan PT KAI (Persero). Tak main-main, KA Kilat Pajajaran digadang-gadang menjadi solusi mobilitas baru dengan rute Jakarta-Bandung yang super efisien.

Bahkan, Kang Dedi—sapaan akrab Gubernur—menyebut layanan ini tak hanya berhenti di Bandung. Nantinya, Kilat Pajajaran akan terhubung hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar dengan estimasi waktu tempuh total hanya sekitar 2 jam.

Selain mengangkut penumpang, Dedi juga menyelipkan misi ekonomi: penyediaan gerbong khusus logistik pertanian untuk menekan biaya distribusi pangan.

Proyek ini rencananya didanai penuh oleh APBD Jawa Barat. Dengan total anggaran Rp8 triliun yang dikucurkan bertahap sebesar Rp2 triliun per tahun, proses pengkajian akan dimulai tahun depan.

Jika semua berjalan mulus, pembangunan fisik dijadwalkan mulai 2027 hingga rampung pada 2030.

Gubernur Dedi Mulyadi menyepakati kerja sama optimalisasi perkeretaapian dengan PT KAI (Persero). Salah satunya untuk membangun layanan Kilat Pajajaran, kereta yang disebut bisa melayani Jakarta-Bandung 1,5 jam. (Suara.com/Aldie)
Gubernur Dedi Mulyadi menyepakati kerja sama optimalisasi perkeretaapian dengan PT KAI (Persero). Salah satunya untuk membangun layanan Kilat Pajajaran, kereta yang disebut bisa melayani Jakarta-Bandung 1,5 jam. (Suara.com/Aldie)

Namun, kehadiran rencana ini memantik perdebatan menarik. Bukankah sudah ada Whoosh, Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang melayani rute serupa? Apakah Kereta Kilat Pajajaran akan menjadi pesaing, atau justru pelengkap?

Kilat Pajajaran vs Whoosh

Mari kita bedah perbandingannya. Dedi Mulyadi mengklaim Kilat Pajajaran mampu menempuh Jakarta-Bandung dalam 1,5 jam. Jika diteruskan ke Banjar, hanya menambah waktu 2 jam.

Baca Juga: Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh

Pengamat Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono, memprediksi jika terealisasi, kereta ini akan memiliki kecepatan 250-300 km/jam.

Bedanya, Kilat Pajajaran direncanakan menggunakan jalur konvensional yang ditingkatkan (upgrading), bukan jaringan high speed rail baru.

Sementara itu, Whoosh menawarkan kecepatan operasional hingga 350 km/jam dengan waktu tempuh hanya 46 menit. Namun, Whoosh memiliki keterbatasan stasiun (Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar Summarecon) dan harga tiket yang relatif premium, mulai dari Rp275 ribu (ekonomi premium) hingga Rp600 ribu (first class).

Menanggapi wacana ini, Wakil Direktur Utama PT KAI, Dody Budiawan, bersikap hati-hati. Ia menegaskan rencana ini masih dalam tahap kajian awal pasca-penandatanganan MoU.

"Jadi, itu perlu studi banyak hal dan perlu kami siapkan segala macamnya. Intinya, masih kami pelajari dahulu, review, dan membuat dokumen-dokumennya, karena banyak sekali yang harus dilakukannya," ujar Dody di Stasiun Bandung, Senin 1 Desember kemarin.

Salah satu poin krusial adalah memastikan apakah proyek ini akan menggunakan rel lama atau membangun jalur baru.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI