Cara Membuat Laporan Usaha Ternak untuk Pengajuan KUR BRI

Cara Membuat Laporan Usaha Ternak untuk Pengajuan KUR BRI


Suara.com - Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI juga mengakomodasi kebutuhan bagi para peternak untuk mengembangkan usahanya. Bagi para peternak yang berencana mengajukan pinjaman KUR, salah satu dokumen yang perlu dipersiapkan adalah laporan usaha ternak. Cara membuat laporan usaha ternak untuk pengajuan KUR BRI bukan merupakan hal sulit. Pemilik usaha cukup menyiapkan data – data yang menggambarkan usaha ternaknya. Data untuk membuat laporan usaha ternak antara lain.

1. Identitas pemilik usaha, yang meliputi:

- nama

- alamat

- nomor KTP

- nomor izin usaha

- jenis usaha berjalan

- nomor HP

2. Gambaran usaha ternak yang sedang berjalan, meliputi:

- nama usaha

- jenis hewan ternak

- skala usaha: besar/ kecil dengan rincian jumlah ternak

- tahun mulai usaha

- lokasi usaha

3. Rincian dana kebutuhan usaha, meliputi:

- kegiatan harian dan pengeluarannya, misalnya pembelian pakan, pembersihan dan kelengkapan kandang. Ditambah biaya listrik dan air.

- kegiatan skala mingguan atau bulanan misalnya dalam pemberian vaksin atau pemeriksaan oleh dokter hewan

4. Rincian hasil dari usaha peternakan. Upayakan rincian hasil ini memberikan gambaran Anda mampu membayar cicilan KUR antara lain:

- masa pemeliharaan ternak

- potensi hasil, misalnya daging atau telur

- skala panen dalam setahun

- estimasi keuntungan dalam setahun

5. Rincian penggunaan dana KUR, antara lain:

- perbaikan kandang

- penambahan bibit ternak

- memperbesar skala usaha, misalnya dalam hal pemasaran atau jangkauan.

Demikian cara membuat laporan usaha ternak yang bisa digunakan untuk pengajuan KUR BRI. Cara mengajukan KUR BRI untuk usaha jenis ini pun tak ubahnya usaha – usaha di bidang lain. Hanya saja dalam kolom formulir yang menyatakan jenis usaha bisa diisi dengan usaha di bidang peternakan atau pertanian. Sementara syaratnya, sama dengan syarat pinjaman jenis usaha lain.

KUR BRI kini bisa diakses dengan mudah. Cukup bermodalkan gawai dan koneksi internet, syarat mengajukan KUR BRI Online tanpa perlu ke kantor cabang pun cukup gampang. Jika Anda adalah kandidat yang berniat mengajukan KUR BRI berikut adalah langkah – langkahnya. 

1. Masuk ke https://kur.bri.co.id/credit?tujuan=kur

2. Klik Ajukan Kredit Sekarang.

3. Klik Pengajuan Atas Nama Perorangan.

4. Lakukan registrasi dengan mengisikan nama, email aktif, dan password. 

5. Akun baru akan diverifikasi dengan pengiriman email ke alamat yang sudah didaftarkan. Jika akun ada sudah dinyatakan terverifikasi, maka login kembali.

6. Masukkan data – data pribadi seperti NIK, alamat rumah, dan pekerjaan.

7. Upload dokumen serta data usaha lengkap termasuk jenis usaha dan penghasilan. 

8. Cek jumlah pinjaman yang akan diambil beserta tenor dan jumlah angsurannya. Jika sudah sesuai dengan profil keuangan Anda, silakan Ajukan Pinjaman. 

9. Setelah pinjaman diajukan, calon nasabah akan disurvei secara fisik oleh petugas untuk menentukan apakah pinjamannya disetujui. Jika disetujui, nasabah diharuskan datang ke kantor cabang BRI terdekat untuk menandatangani sejumlah dokumen. 

Demikian cara ajukan KUR BRI tanpa perlu datang ke kantor cabang terdekat. Melansir Antara, BRI mencatat penyaluran KUR telah mencapai Rp42,23 triliun hingga akhir triwulan I tahun 2025.

Jumlah tersebut setara 24,13 persen dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan pemerintah. Selama periode triwulan I 2025, sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM telah memperoleh manfaat KUR yang disalurkan BRI.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa penyaluran KUR merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

BRI memastikan penyaluran KUR diarahkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, yang tercermin dari penyaluran KUR sebesar 62,43 persen ke sektor produksi. “Penyaluran KUR yang berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional,” kata Hendy.

Ia menambahkan, BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan. Adapun sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan jumlah penyaluran terbesar, mencapai Rp18,09 triliun. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni