
Kolaborasi Bareng BRI, Usaha Keripik Pisang Blessing Makin Berkembang Pesat
Suara.com - Keripik pisang Blessing, camilan renyah produksi UMKM asal Kabupaten Tanggamus, Lampung, telah menjelma menjadi salah satu kisah sukses binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Berkat dukungan BRI melalui berbagai program, termasuk kunjungan pasar, partisipasi dalam pameran, dan suntikan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR), usaha keripik pisang yang dulunya berskala kecil ini kini menjadi merek ternama di wilayah Tanggamus dan bahkan telah merambah berbagai provinsi di Indonesia.
Harmono, sang pemilik sekaligus motor penggerak usaha keripik pisang Blessing, menceritakan bahwa perjalanan bisnisnya dimulai pada tahun 2017. Dengan kegigihan dan strategi pemasaran yang unik, usahanya kini telah menjangkau konsumen di berbagai penjuru Nusantara. Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif BRI yang memberikan pendampingan dan fasilitas yang dibutuhkan UMKM untuk berkembang.
Salah satu strategi pemasaran yang diterapkan Harmono terbilang tidak konvensional. Alih-alih fokus pada pasar lokal di Tanggamus, ia justru melakukan penetrasi pasar dengan teori "hukum terbalik".
Langkah pertamanya adalah menembus pasar di luar daerah terlebih dahulu sebelum memperkuat posisinya di kampung halaman sendiri. "Tempat pertama produk kita dipasarkan itu di salah satu tempat eksklusif, yaitu di Kemchick di daerah Kemang, Jakarta," ungkap Harmono pada Sabtu (26/4/2025).
Upaya untuk memasarkan keripik pisang Blessing di jaringan supermarket premium seperti Kemchick ternyata tidaklah mudah. Harmono harus melalui serangkaian proses seleksi yang cukup ketat, bahkan hingga empat tahap. Ia mengaku sempat merasa kewalahan dengan berbagai persyaratan yang diajukan. Namun, berkat ketekunan dan kualitas produk yang terjaga, keripik pisang Blessing akhirnya berhasil diterima dan diperdagangkan di Kemchick Kemang, Jakarta.
Strategi penetrasi pasar yang berbeda ini terbukti efektif dalam mengangkat nama keripik pisang Blessing ke tingkat nasional. Keberhasilan menembus pasar eksklusif di Jakarta memberikan citra positif dan membuka pintu ke pasar-pasar lain di berbagai provinsi. Saat ini, keripik Blessing telah hadir di 12 provinsi di Indonesia, mulai dari wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, dan berbagai provinsi lainnya.
Seiring dengan perluasan jangkauan pasar, Harmono juga terus berinovasi dengan mengembangkan berbagai varian rasa produknya.
Langkah ini bertujuan untuk menarik minat konsumen dengan beragam preferensi sekaligus meningkatkan volume penjualan. Hingga saat ini, keripik pisang Blessing hadir dengan delapan varian rasa yang menggugah selera, di antaranya cokelat, balado, keju, sapi panggang, susu, dan banana chips original.
"Pengembangan varian produk ini sekaligus untuk peningkatan omzet," jelas Harmono, dikutip dari Antara.
Saat ini, produk keripik pisang Blessing telah dipasarkan secara luas di sekitar Lampung, berbagai kota di Pulau Jawa, Sumatera Selatan, bahkan hingga Pulau Bali.
Untuk kemasan, Harmono menawarkan dua pilihan yang menarik, yaitu kemasan tabung mika yang dijual dengan harga Rp20.000 per kemasan, serta kemasan aluminium foil dan standing pouch yang lebih ekonomis dengan harga Rp15.000 per bungkus.
Kisah sukses keripik pisang Blessing menjadi bukti nyata bagaimana dukungan dari lembaga keuangan seperti BRI dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan UMKM. Melalui pendampingan, akses pasar, dan bantuan modal yang tepat sasaran, UMKM lokal memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional.
Keberhasilan Harmono dengan keripik pisang Blessing diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya di Lampung dan seluruh Indonesia untuk terus berinovasi, mengembangkan produk berkualitas, dan memanfaatkan peluang yang ada dengan dukungan dari berbagai pihak.