Solusi KUR BRI Ditolak, Waspada 7 Faktor Bikin Pengajuan Gagal Cair

Solusi KUR BRI Ditolak, Waspada 7 Faktor Bikin Pengajuan Gagal Cair


Suara.com - Salah satu langkah krusial bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya yaitu dalam mendapatkan modal usaha. Kredit Usaha Rakyat (KUR), merupakan salah satu program pemerintah yang sangat membantu dalam hal ini, termasuk KUR yang disalurkan melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bagi UMKM, ketersediaan modal seringkali menjadi kunci utama pertumbuhan, dan KUR BRI hadir sebagai harapan untuk merealisasikan berbagai rencana pengembangan usaha.

Namun, tidak semua pengajuan KUR BRI berjalan mulus. Ada kalanya pengajuan ditolak, dan hal ini tentu bisa menjadi kendala besar bagi para pengusaha yang membutuhkan tambahan dana untuk mengembangkan usaha mereka. Lantas, apa saja penyebab umum pengajuan KUR BRI ditolak, dan bagaimana solusinya? Mari kita telaah lebih lanjut.

Penyebab Umum Pengajuan KUR BRI Ditolak

Beberapa faktor dapat menjadi penyebab mengapa pengajuan KUR BRI ditolak. Memahami faktor-faktor ini akan membantu calon debitur untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik dan meningkatkan peluang permohonan mereka disetujui.

  1. Riwayat Kredit yang Kurang Baik (Blacklist BI Checking): Bank akan selalu memeriksa riwayat kredit calon debitur melalui Sistem Informasi Debitur (SID) atau yang lebih dikenal dengan BI Checking (sekarang menjadi SLIK OJK). Jika calon debitur memiliki catatan kredit macet atau pernah memiliki tunggakan pinjaman yang signifikan di bank atau lembaga keuangan lain, besar kemungkinan pengajuan KUR akan ditolak.
  2. Tidak Memenuhi Persyaratan Usaha: KUR BRI memiliki persyaratan tertentu terkait jenis usaha, lama beroperasi, dan potensi usaha. Jika usaha calon debitur dianggap belum memenuhi kriteria tersebut, misalnya usaha baru berjalan kurang dari 6 bulan (kecuali program KUR tertentu), atau jenis usahanya tidak termasuk dalam sektor yang diprioritaskan, pengajuan bisa ditolak. Selain itu, bank juga akan menilai kelayakan dan prospek keberlanjutan usaha calon debitur.
  3. Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid: Kelengkapan dan keabsahan dokumen menjadi salah satu poin penting dalam proses pengajuan KUR. Dokumen-dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (untuk pinjaman di atas Rp50 juta), surat izin usaha (SIUP, TDP, atau surat keterangan usaha dari desa/kelurahan), dan dokumen agunan (jika ada) harus lengkap dan masih berlaku.
  4. Ketidaksesuaian Informasi dalam Formulir Aplikasi: Informasi yang diisi dalam formulir aplikasi harus sesuai dengan dokumen pendukung dan kondisi usaha sebenarnya. Adanya ketidaksesuaian atau informasi yang tidak jujur dapat menimbulkan keraguan bagi pihak bank dan berujung pada penolakan.
  5. Analisis Keuangan yang Kurang Memadai: Pihak bank akan melakukan analisis terhadap kondisi keuangan usaha calon debitur. Jika laporan keuangan (meskipun sederhana) tidak menunjukkan potensi keuntungan yang memadai untuk membayar cicilan pinjaman, atau jika struktur keuangan usaha dianggap tidak sehat, pengajuan KUR bisa ditolak.
  6. Agunan Tidak Memenuhi Syarat (Jika Diperlukan): Meskipun sebagian besar KUR tidak mensyaratkan agunan tambahan, untuk pinjaman dengan plafon tertentu, agunan mungkin diperlukan. Jika agunan yang diajukan tidak memenuhi persyaratan bank, baik dari segi nilai maupun legalitas, pengajuan bisa ditolak.
  7. Pernah Mendapatkan KUR Sebelumnya (Melebihi Batas Waktu atau Plafon): Pemerintah memiliki aturan terkait batasan waktu dan plafon KUR yang dapat diterima oleh setiap debitur. Jika calon debitur sudah pernah menerima KUR dan telah melebihi batasan yang ditentukan, pengajuan baru kemungkinan besar akan ditolak.

Solusi Jika Pengajuan KUR BRI Ditolak

Meskipun penolakan pengajuan KUR bisa mengecewakan, ada beberapa langkah yang dapat diambil sebagai solusi:

  1. Cari Tahu Alasan Penolakan: Langkah pertama yang penting adalah menghubungi pihak BRI untuk mengetahui secara pasti alasan mengapa pengajuan KUR Anda ditolak. Dengan mengetahui alasannya, Anda dapat melakukan perbaikan yang diperlukan.
  2. Perbaiki Riwayat Kredit: Jika penolakan disebabkan oleh riwayat kredit yang buruk, segera lakukan upaya untuk memperbaikinya. Lunasi semua tunggakan kredit yang ada dan usahakan untuk selalu membayar cicilan tepat waktu di masa mendatang.
  3. Lengkapi dan Validasi Dokumen: Pastikan semua dokumen yang diperlukan lengkap, valid, dan sesuai dengan data diri serta kondisi usaha Anda. Jika ada dokumen yang kedaluwarsa atau tidak sesuai, segera urus pembaharuan atau perbaikannya.
  4. Benahi Kondisi dan Prospek Usaha: Jika penolakan terkait dengan persyaratan usaha, evaluasi kembali bisnis Anda. Pastikan usaha Anda telah berjalan minimal 6 bulan (kecuali program KUR tertentu), memiliki potensi yang baik, dan termasuk dalam sektor yang diprioritaskan. Susun rencana bisnis yang lebih matang dan proyeksi keuangan yang realistis.
  5. Perbaiki Laporan Keuangan: Meskipun usaha mikro dan kecil mungkin tidak memiliki laporan keuangan yang kompleks, usahakan untuk mencatat transaksi keuangan secara rapi. Buatlah catatan sederhana mengenai pendapatan, pengeluaran, dan keuntungan usaha Anda. Ini akan membantu bank dalam menganalisis kelayakan keuangan usaha Anda.
  6. Pertimbangkan Alternatif Pinjaman Lain: Sambil memperbaiki diri dan mempersiapkan pengajuan KUR berikutnya, Anda dapat mempertimbangkan alternatif pinjaman lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Misalnya, pinjaman dari koperasi, lembaga keuangan mikro, atau platform fintech yang terpercaya.
  7. Konsultasi dengan Pihak Bank: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan petugas bank mengenai persyaratan dan proses pengajuan KUR. Mereka dapat memberikan arahan dan saran yang berguna untuk meningkatkan peluang pengajuan Anda disetujui di kemudian hari.


Penolakan pengajuan KUR BRI bukanlah akhir dari segalanya. Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat, para pelaku UMKM memiliki peluang untuk mengajukan kembali dan mendapatkan akses ke modal usaha yang mereka butuhkan. Persiapan yang matang, kelengkapan dokumen, kondisi keuangan yang sehat, dan riwayat kredit yang baik adalah kunci utama keberhasilan dalam pengajuan KUR. Tetap semangat dan terus berusaha mengembangkan usaha Anda.

Kontributor : Rizqi Amalia