BRI Komitmen Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Penciptaan Lapangan Kerja

BRI Komitmen Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Penciptaan Lapangan Kerja


Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kembali menegaskan perannya sebagai lokomotif penggerak ekonomi kerakyatan di Indonesia. Hingga akhir kuartal pertama tahun 2025, bank BUMN ini mencatatkan penyaluran kredit yang signifikan kepada pelaku usaha segmen mikro, mencapai angka impresif sebesar Rp632,22 triliun.

Jumlah ini setara dengan 46,02 persen dari total portofolio pembiayaan dan kredit yang dikelola oleh BRI secara keseluruhan.

Capaian gemilang ini bukan sekadar angka statistik, melainkan representasi nyata dari komitmen BRI dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang tertuang dalam Astacita. Secara spesifik, penyaluran kredit mikro yang masif ini berkontribusi langsung pada poin ketiga Astacita yang berfokus pada peningkatan lapangan kerja berkualitas dan penguatan kewirausahaan.

Selain itu, inisiatif ini juga selaras dengan poin keenam yang menekankan pentingnya pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di seluruh pelosok negeri.

Direktur Mikro BRI, Akhmad Purwakajaya, dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta pada Selasa (6/5/2025), menyampaikan bahwa pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit kepada segmen UMKM di BRI tidak hanya berorientasi pada aspek pembiayaan semata.

Perseroan juga secara aktif menjalankan berbagai inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat. Salah satu motor penggerak utama dalam upaya ini adalah melalui keberadaan AgenBRILink.

AgenBRILink, sebagai representasi dari layanan keuangan tanpa kantor (Laku Pandai), telah menjelma menjadi tulang punggung dalam memperluas jangkauan layanan perbankan BRI hingga ke pelosok desa.

Melalui program kemitraan ini, BRI menggandeng nasabah sebagai agen yang mampu melayani berbagai transaksi perbankan bagi masyarakat secara real-time online dengan skema sharing fee yang saling menguntungkan.

Hingga akhir Maret 2025, jumlah AgenBRILink telah mencapai angka fantastis, yaitu 1,2 juta agen. Pertumbuhan jumlah agen ini sangat signifikan, mencapai 49,48 persen secara tahunan (year on year). Hebatnya lagi, para agen ini tersebar di lebih dari 67 ribu desa di seluruh Indonesia, yang berarti BRI telah berhasil menjangkau lebih dari 88 persen dari total keseluruhan desa yang ada di Tanah Air.

Kontribusi AgenBRILink dalam memfasilitasi transaksi keuangan masyarakat juga tidak main-main. Selama triwulan pertama tahun 2025, volume transaksi yang tercatat melalui jaringan agen ini mencapai Rp423 triliun. Angka ini menunjukkan betapa vitalnya peran AgenBRILink dalam mempermudah akses layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya mungkin sulit terjangkau oleh infrastruktur perbankan konvensional.

Lebih dari sekadar menyalurkan pembiayaan, BRI juga menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan usahanya dan naik kelas. Berbagai program edukasi dan pendampingan secara aktif dijalankan, seperti program Desa BRILiaN yang bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi desa secara holistik, program Klasterku Hidupku yang fokus pada penguatan kelompok usaha dalam suatu klaster, Rumah BUMN yang menjadi wadah pembinaan dan pengembangan UMKM, hingga platform LinkUMKM yang memfasilitasi digitalisasi dan perluasan pasar bagi produk UMKM.

“Berbagai inisiatif BRI tersebut mempertegas komitmen BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dan berperan strategis dalam membuka lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan di Indonesia,” tegas Akhmad Purwakajaya. Pernyataan ini menggarisbawahi visi BRI tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai agen pembangunan yang memiliki tanggung jawab sosial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Secara keseluruhan, penyaluran kredit BRI pada triwulan I-2025 mencapai angka Rp1.373,66 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang solid sebesar 4,97 persen secara tahunan.

Pertumbuhan kredit ini juga diiringi dengan pengelolaan risiko yang baik, tercermin dari kualitas aset yang terjaga dengan rasio non-performing loan (NPL) yang berada di posisi yang terkendali, yaitu 2,97 persen. Hal ini menunjukkan bahwa BRI tidak hanya fokus pada pertumbuhan penyaluran kredit, tetapi juga menjaga kualitas pembiayaannya.

Pada level konsolidasi (grup), BRI berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada triwulan pertama tahun 2025. Sementara itu, total aset BRI tercatat mencapai Rp2.098,23 triliun pada periode yang sama, tumbuh sebesar 5,49 persen secara tahunan.

Kinerja keuangan yang solid ini memberikan landasan yang kuat bagi BRI untuk terus menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.