
"BRI Peduli Ini Sekolahku": Sentuhan Kasih yang Mengubah Wajah Pendidikan di Pelosok Negeri
Suara.com - Di tengah gegap gempita peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang jatuh pada Jumat, 2 Mei lalu, sebuah kisah menyentuh hati hadir dari pelosok Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bukan sekadar seremoni, Hardiknas kali ini menjadi saksi bisu dari uluran tangan kasih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang begitu indah bertajuk "BRI Peduli Ini Sekolahku".
Lebih dari sekadar bantuan materi, program ini adalah tentang menanamkan harapan dan menyalakan kembali semangat belajar di tempat yang nyaris redup.
SDN 1 Sagalaherang, sebuah sekolah yang sebelumnya harus berjuang dengan kondisi memprihatinkan, kini bermetamorfosis menjadi oase pendidikan yang membangkitkan gairah. Atap yang bocor, fasilitas yang minim, seolah menjadi kenangan suram yang perlahan terhapus oleh sentuhan kepedulian BRI.
Sekolah ini, yang dulunya mungkin terasa suram bagi para siswanya, kini disulap menjadi ruang belajar yang bersih, nyaman, dan mampu menginspirasi setiap anak yang menginjakkan kaki di sana.
"BRI Peduli Ini Sekolahku": Lebih dari Sekadar Membangun Tembok dan Atap
Program "BRI Peduli Ini Sekolahku" bukan sekadar proyek renovasi fisik. Ia adalah sebuah gerakan hati yang memahami bahwa pendidikan berkualitas jauh melampaui kurikulum dan metode pengajaran. Kondisi lingkungan belajar adalah ruh yang menghidupkan prosesTransfer ilmu, dan BRI menyadari betul akan hal itu.
Sejak pertama kali diluncurkan, program mulia ini telah merangkul 46 sekolah di berbagai penjuru Indonesia. Lebih dari 18.375 pasang mata pelajar telah merasakan dampak positifnya, dan lebih dari 400 unit bangunan pendidikan telah berhasil direnovasi, memberikan wajah baru bagi masa depan bangsa.
Di SDN 1 Sagalaherang, sentuhan kasih BRI terasa begitu mendalam. Bantuan yang diberikan meliputi perbaikan menyeluruh ruang kelas yang kini tak lagi dihantui kebocoran, ruang guru yang kini menjadi tempat beristirahat dan berdiskusi yang nyaman, perpustakaan yang kini menjadi jendela dunia bagi para siswa, ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang kini lebih representatif, hingga toilet yang kini bersih dan sehat. Tak hanya itu, sarana penunjang belajar seperti kursi, meja, dan lemari kelas yang baru pun hadir, melengkapi kebahagiaan segenap warga sekolah.

Namun, ada satu hal yang mungkin tampak sederhana, namun memiliki makna yang begitu mendalam: SDN 1 Sagalaherang kini memiliki ruang perpustakaan pertama mereka. Sebuah ruang yang akan menjadi sumber ilmu, tempat imajinasi bertumbuh, dan saksi bisu lahirnya generasi cerdas. Kehadiran perpustakaan ini adalah simbol bahwa setiap anak, di mana pun mereka berada, berhak atas akses ke dunia literasi.
Dalam semangat Hardiknas yang membara, BRI Peduli juga menggelar serangkaian kegiatan inspiratif di SDN 1 Sagalaherang. Dongeng motivasi bersama tokoh inspiratif bertema "Meraih Cita-Cita" menggugah mimpi dan semangat para siswa untuk berani bercita-cita tinggi. Lomba cerdas cermat mengasah kemampuan berpikir dan pengetahuan mereka, sementara lomba prakarya menstimulasi kreativitas dan imajinasi yang tak terbatas. Tawa dan kegembiraan anak-anak menjadi melodi indah di hari yang penuh makna ini.
Menghargai Pahlawan Pendidikan: Bantuan Sembako untuk Guru dan Tenaga Pendidik
Ketulusan BRI tak hanya tertuju pada infrastruktur dan siswa. Para guru dan tenaga pendidik di SDN 1 Sagalaherang, para pahlawan tanpa tanda jasa yang setia membimbing dan menginspirasi, juga mendapatkan sentuhan kasih berupa paket sembako. Bantuan ini adalah wujud apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kepala SDN 1 Sagalaherang, Ida Hartini (55), tak mampu menyembunyikan harunya. Dengan suara bergetar, beliau mengungkapkan betapa besar dampak positif program ini bagi sekolah dan para siswanya. "Kami sangat bersyukur, suasana sekolah kini jauh lebih nyaman. Anak-anak senang, mereka jadi betah belajar, apalagi kami sekarang punya perpustakaan sendiri," ujarnya, matanya berkaca-kaca. Semangat baru telah bersemi di hati para siswa, dan lingkungan belajar yang kondusif menjadi pupuknya.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, dengan penuh keyakinan menyatakan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun peradaban yang maju dan bermartabat. Baginya, Hari Pendidikan Nasional adalah momen krusial untuk mengingatkan kembali bahwa akses pendidikan yang layak dan merata adalah hak fundamental setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali.
Program "Ini Sekolahku" bukan hanya menghasilkan senyum di wajah para siswa dan guru. Lebih dari itu, program ini telah mencatatkan hasil konkret yang membanggakan:
- Kualitas Pembelajaran meningkat hingga 90,45%, menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang baik secara signifikan mempengaruhi efektivitasTransfer ilmu dan pemahaman siswa.
- Iklim Keamanan Sekolah mencapai 88,29%, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah, yang merupakan prasyarat penting untuk proses belajar yang optimal.
- Angka Partisipasi Sekolah naik ke 85,77%, membuktikan bahwa lingkungan belajar yang menarik dan kondusif mampu meningkatkan minat siswa untuk hadir dan mengikuti kegiatan belajar mengajar.
- Tak kalah penting, Indeks Persepsi Orang Tua menyentuh angka 98,28%, sebuah angka yang luar biasa yang menandakan dukungan dan apresiasi yang besar dari masyarakat terhadap program "BRI Peduli Ini Sekolahku". Keterlibatan dan dukungan orang tua adalah pilar penting dalam keberhasilan pendidikan anak-anak.
Lebih jauh lagi, program "Ini Sekolahku" sejalan dengan komitmen global dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) pilar ke-4, yaitu pendidikan berkualitas.
Melalui aksi nyata yang menyentuh hingga ke akar rumput ini, BRI tidak hanya memberikan janji, tetapi membuktikan bahwa pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan dengan tindakan nyata dan kepedulian yang tulus.