Bangkit dari Keterpurukan dengan KUR BRI, Hayanah Ajak Perempuan Desa Makin Berdaya

Bangkit dari Keterpurukan dengan KUR BRI, Hayanah Ajak Perempuan Desa Makin Berdaya


Suara.com - Di tengah hiruk pikuk kehidupan, terselip kisah-kisah inspiratif yang mampu membangkitkan semangat dan memberikan teladan. Salah satunya adalah Hayanah, seorang perempuan berusia 59 tahun yang berhasil menorehkan jejak membanggakan, tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi komunitas di sekitarnya. Bukan seorang pebisnis dengan kekayaan melimpah, pun bukan tokoh publik dengan pengaruh besar, namun keteguhan dan semangat pantang menyerah Hayanah telah mengubah jalan hidup banyak perempuan lainnya.

Perjalanan hidup Hayanah tidak selalu mulus. Sebelum mencapai kesuksesan seperti saat ini, ia sempat merasakan keterpurukan dalam hal ekonomi. Keterbatasan modal menjadi penghalang utama baginya untuk mengembangkan potensi diri dan mewujudkan impiannya. Namun, titik balik dalam hidup Hayanah hadir pada tahun 2010, ketika ia mendapatkan akses terhadap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

Saat itu, Hayanah tidak memiliki modal awal yang cukup dan tidak ada sumber pendanaan alternatif lainnya. Kepercayaan BRI melalui penyaluran KUR menjadi angin segar bagi Hayanah. Bantuan permodalan tersebut ia manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk memulai dan mengembangkan usaha kecilnya hingga mencapai skala yang lebih besar.

KUR dari BRI tidak hanya digunakan sebagai modal kerja awal, tetapi juga diinvestasikan untuk peningkatan kapasitas produksi. Hal ini meliputi pembelian mesin-mesin produksi yang lebih efisien, pembangunan fasilitas produksi yang memadai, hingga pembelian tanah untuk perluasan rumah produksi yang menjadi sentra usahanya.

Dukungan BRI terhadap Hayanah tidak berhenti pada penyaluran pinjaman modal usaha. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk BRI Peduli, pada tahun 2022, Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri yang dikelola oleh Hayanah juga menerima bantuan berupa peralatan usaha. Bantuan peralatan pengolahan tepung dengan kapasitas 40 kilogram tersebut menjadi amunisi tambahan bagi Hayanah dan anggota KWT Sri Mandiri untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka.

“Bantuan mesin pengolahan tepung dari BRI Peduli ini sangat membantu kami dalam meningkatkan produksi. Meskipun kapasitas mesinnya masih terbatas dan belum bisa sepenuhnya memenuhi seluruh permintaan pasar, saya tetap sangat bersyukur karena kami sudah bisa memproduksi tepung sendiri dengan lebih efisien,” ungkap Hayanah dengan rasa terima kasih yang mendalam.

Keberhasilan Hayanah dalam mengembangkan usahanya tidak hanya memberikan dampak positif bagi dirinya dan keluarganya, tetapi juga menginspirasi dan memberdayakan banyak perempuan lain di sekitarnya. Melalui KWT Sri Mandiri, Hayanah aktif mengajak dan membimbing perempuan-perempuan di lingkungannya untuk berani terjun ke dunia usaha. Ia menanamkan keyakinan bahwa ketakutan dan rasa minder tidak boleh menjadi penghalang bagi perempuan untuk meraih kesuksesan.

Dengan penuh semangat, Hayanah berpesan kepada seluruh perempuan untuk tidak ragu melangkah ke dunia usaha. Baginya, pola pikir positif dan tekad yang kuat adalah kunci utama untuk membuka pintu kesuksesan. Ia meyakini bahwa rezeki akan senantiasa datang kepada mereka yang tidak pernah berhenti berusaha dan memiliki kemauan yang kuat untuk maju.

"Jika niat kita bekerja adalah ibadah dan semata-mata demi kesejahteraan keluarga, Insya Allah jalan akan terbuka lebar. Jangan pernah takut untuk memulai dan teruslah berusaha dengan keyakinan," tutur Hayanah dengan penuh motivasi.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa BRI memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendampingi dan membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah melalui program “Klasterkuhidupku”, sebuah inisiatif pemberdayaan UMKM yang tidak hanya berfokus pada penyaluran pinjaman modal usaha, tetapi juga mencakup berbagai pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya yang dirancang secara holistik.

“Kami percaya bahwa dengan pendekatan yang holistik dan komprehensif, UMKM di Indonesia memiliki potensi besar untuk naik kelas, berdaya saing, dan menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi bangsa,” pungkas Hendy, menegaskan peran strategis BRI dalam memajukan sektor UMKM di Indonesia.

Kisah inspiratif Hayanah menjadi salah satu bukti nyata bagaimana dukungan permodalan dan pendampingan yang tepat dapat mengubah kehidupan seseorang dan memberikan dampak positif yang luas bagi komunitas sekitarnya.