Nelayan Makin Tercekik
Untuk diketahui, Ketua Paguyuban Armada Laut Tambakrejo Semarang, Marzuki mengungkapkan, lonjakan harga BBM semakin mencekik kebutuhan nelayan.
"Efeknya mencekik kalangan bawah terutama nelayan kecil seperti kami," beber Marzuki kepada SuaraJawaTengah.id, Senin (05/9/22).
Marzuki menceritakan, sekali melaut ia mampu menghabiskan BBM sebanyak 3 sampai 5 liter. Bahan bakar yang ia gunakan merupakan campuran dari solar dan pertalite.
![Ilustrasi kapal nelayan sedang berlabuh di pesisir [Foto: Beritajatim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/04/37145-ilustrasi-kapal-nelayan-sedang-berlabuh-di-pesisir.jpg)
"Biasanya kami pakai solar sama pertalite kalau harganya naik, kami ya tombok," jelasnya.
Dampak dari meroketnya harga BBM juga berdampak pada hasil penjualan tangkapan ikan nelayan di Tambakrejo. Menurut Marzuki, harga ikan kini justru turun lantaran tengkulak memilih untuk libur mengambil hasil tangkapan nelayan.
"Harga ikan justru sekarang turun, kami lagi yang dibikin pusing, pendapatan tidak seberapa," ungkap Marzuki.
Lanjut Marzuki, subisidi BBM yang diberikan pemerintah pada tahun 2022 juga belum diterima kelompok nelayan.
"Terakhir dapat subisidi BBM akhir Desember 2021 kemarin," katanya.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Hampir Semua Sektor Merasakan Dampaknya