Suara.com - Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi menegaskan bahwa mengontrak pemain megabintang seperti Lionel Messi tidak membuat klubnya melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) milik UEFA.
Penyerang Argentina berusia 34 tahun itu adalah perekrutan terbaru PSG setelah mereka mendatangkan Achraf Hakimi dari Inter dengan nilai 60 juta euro (sekitar Rp1,01 triliun) serta Sergio Ramos, Georginio Wijnaldum dan Gianluigi Donnarumma dengan bebas transfer musim panas ini.
Sementara itu, tingginya gaji Neymar dan Kylian Mbappe di PSG telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana klub Prancis itu bisa memberikan Messi gaji besar tanpa melanggar aturan finansial UEFA.
![Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi memperkenalkan Lionel Messi sebagai pemain baru klub papan Ligue 1 tersebut di Parc des Princes, Rabu (11/8/2021). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/11/93901-nasser-al-khelaifi.jpg)
"Mengenai aspek keuangan, saya akan menjelaskannya: kami tahu aturan Financial Fair Play dan kami akan selalu mengikuti peraturan tersebut," kata Al-Khelaifi saat ditanya reporter tentang apakah PSG melanggar aturan FFP saat mendatangkan Messi.
"Sebelum kami melakukan apa pun, kami melakukan pemeriksaan dan evaluasi komersial, keuangan, dan hukum kami," lanjutnya, yang dikutip Antara dari Reuters pada Rabu (11/8/2021).
“Kami memiliki kapasitas untuk mengontraknya. Bila kami merekrut Leo, itu karena kami bisa, bila tidak kami tidak akan melakukannya."
“Apa yang dibawa Leo ke klub sangat besar, seperti yang bisa Anda lihat di luar. Dia adalah aset besar bagi klub."
Al-Khelaifi mengatakan bahwa banyak orang akan terkejut dengan pendapatan finansial yang akan dibawa Messi ke klub.
"Saya harap Leo tidak akan meminta gaji lebih tinggi," katanya sambil bercanda.
Baca Juga: Lionel Messi Resmi Jadi Pemain PSG dan 4 Berita Bola Terkini
Meskipun tim Ligue 1 tidak harus membayar biaya transfer untuk mendapatkan juara enam kali Ballon d'Or tersebut, gaji tinggi Messi dapat menguras anggaran pengeluaran klub.