Bahrain Gertak Timnas Indonesia: Bakal Lapor Organisasi HAM

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:59 WIB
Bahrain Gertak Timnas Indonesia: Bakal Lapor Organisasi HAM
Pemain dan tim official Timnas Bahrain (IG FA Bahrain)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengancam balik Timnas Indonesia dalam pernyataanya yang menolak untuk memainkan laga tandang di markas Garuda.

Timnas Bahrain mendapat hujatan, teror hingga serangan siber pasca menahan imbang Timnas Indonesia pada Kamis (10/10/2024) lalu.

Dalam matchday ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia itu, Bahrain menahan Timnas Indonesia 2-2.

Gol penyama kedudukan Bahrain dianggap lahir dari keputusan kontroversial wasit Oman Ahmed Al Kaf.

Al Kaf tidak meniup peluit saat tambahan waktu yang ditentukan yakni enam menit, telah terlewat. Keputusan itu membuat Bahrain sukses mencetak gol penyama kedudukan pada menit 90+9.

Selepas laga, Bahrain mendapat banyak teror melalui internet. Akun beberapa pemain hingga laman resmi BFA diklaim mendapat serangan siber dan jadi sasaran hacker.

Pada Rabu (16/10/2024), BFA merilis pernyataan resmi untuk merespons apa yang terjadi. Mereka menegaskan enggan memainkan laga tandang kontra Timnas Indonesia di markas Garuda.

Kepada AFC, Bahrain meminta laga tandang kontra Timnas Indonesia digelar di tempat netral sebagai upaya melindungi para pemain dan staf dari ancaman bahaya.

Lewat media sosial Instagram, Bahrain menyampaikan empat pernyataan yang intinya membahas perihal sikap fans Timnas Indonesia, serangan siber hingga ancaman pembunuhan.

Baca Juga: PSSI Tegas Tolak Permintaan Bahrain soal Pindah Venue di Luar Indonesia

Pada poin keempat, BFA bahkan secara tak langsung mengancam Timnas Indonesia dengan menyebut pihaknya akan dan bakal bekerjasama dengan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) hingga asosiasi jurnalis untuk menjadi saksi terhadap potensi risiko yang dialami tim mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI