Sepak Bola Jepang: Dirintis Sejak 128 Tahun Lalu hingga Ditopang Lotere

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:00 WIB
Sepak Bola Jepang: Dirintis Sejak 128 Tahun Lalu hingga Ditopang Lotere
Ilustrasi sepak bola Jepang [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ada satu fakta menarik mengenai klub KRAC yakni klub Jepang ini didirikan oleh seorang ahli kimia asal Skotlandia, Alexander Sim pada 1870, yakni tahun ketiga setelah kota-kota pelabutan di Jepang menerima kedatangan orang asing.

Di tahun-tahun 1888, sepak bola belum menjadi hal penting di sistem pendidikan Jepang. Baru pada 1896, sepak bola resmi diperkenalkan sebagai pendidikan di Institut Pelatihan Guru Tinggi Tokyo.

Para lulusan sekolah ini kemudian mulai mengajar sepak boal di sekolah menengah dan tinggi seluruh Jepang. Lalu pada 1911, Asosiasi Olahraga Amatir Jepang atau JASA dibentuk. JASA menjadi payung besar untuk Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) yang terafiliasi pada 1925.

Menariknya pada 1920, di Jepang para guru pendidikan Jasmani mulai diperkenalkan istilah 'a-shiki shky' atau dalam bahasa Indonesia berarti asosiasi sepak bola.

Di tahun-tahun ini para guru diminta untuk membatasi pertandingan sepak bola hanya boleh dimainkan oleh anak-anak di atas usia 15 tahun. Alasannya bisa dianggap membahayakan kesehatan anak.

Pemain Timnas Jepang Takefusa Kubo (AFP)
Pemain Timnas Jepang Takefusa Kubo (AFP)

Di era 1920 sampai 1940, muncul turnamen-turnamen sepak bola antara sekolah di seluruh Jepang. Dari kompetisi antar wilayah, kemudian menjadi turnamen nasional---seperti Piala Soeratin di Indonesia.

Pada era yang sama, tim sepak bola juga berkembang di tingkat universitas. Kompetisi sepak bola antar kampus pun jadi trend dan menjadi tempat pencarian bibit muda sepak bola Jepang.

Bahkan perkembangan turnamen sepak bola antar kampus di Jepang membuat tim dari negara tetangga Korsel ikut berpartisipasi. Pada 1935, tim bernama Hansong atau yang dikenal All Keijo menjadi tim sepak bola Korsel yang ikut bermain di Jepang.

Kehadiran tim Korea itu rupanya memicu perdebatan di Jepang. Uniknya, saat tim nasional Jepang lolos ke Olimpiade 1936 di Berlin, dua pemain dari Korea memperkuat tim Samurai Biru itu.

Baca Juga: Daftar Peraih AFC Annual Awards 2023: PSSI dan Timnas Indonesia Tanpa Penghargaan!

Salah satu pemain itu ialah Kim Yong-sik. Pemain kelahiran Seoul ini membela Jepang di 3 laga dan mencetak 1 gol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI