Meski demikian, Erick Thohir sempat menjelaskan bahwa PSSI akan mengumumkan perihal sosok pengisi jabatan Dirtek PSSI pada Februari mendatang.
Profil Simon Tahamata
Nama Simon Tahamata mungkin kurang dikenal di kalangan pencinta sepak bola Indonesia di masa kini. {adahal pria kelahiran Vught, Belanda, 26 Mei 1956 ini adalah sosok hebat dengan darah Maluku (Ambon) yang mengalir dalam dirinya.
Orang tuanya berasal dari Ambon, Indonesia, sebelum bermigrasi dan menetap di Belanda. Meski berkarier gemilang di Eropa, Simon tetap menjaga hubungan dengan akar leluhurnya dan berkontribusi untuk pengembangan sepak bola Indonesia.
Simon Tahamata adalah salah satu legenda sepak bola Belanda. Selama 17 tahun (1979–1996), ia menjadi bagian dari Timnas Belanda, tampil di ajang internasional dengan prestasi yang membanggakan. Di level klub, ia membela tim-tim elite Eropa seperti Ajax Amsterdam dan Feyenoord Rotterdam.
Kemampuannya sebagai pemain sayap atau gelandang menyerang membuatnya dihormati di dunia sepak bola Eropa.
Setelah pensiun sebagai pemain, Simon beralih ke dunia kepelatihan dengan fokus pada pembinaan pemain muda. Pengalamannya meliputi Pelatih akademi Ajax Amsterdam, Standard Liege (Belgia), dan Germinal Beerschot.
Dia juga menjadi pelatih kelompok usia U-10 hingga U-15 di klub Al Ahli (2009–2014) dan turut mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy (2014) sambil tetap berkontribusi di akademi Ajax.
Simon dikenal sebagai figur yang berkomitmen dalam mencetak bakat-bakat muda berbakat, baik di Belanda maupun internasional.
Baca Juga: Intip Lokasi Sumpah WNI 3 Pemain Keturunan, Terpisah Ratusan Kilometer!
Meski tumbuh besar di Belanda, Simon tidak melupakan asal-usulnya. Pada 2010, ia mengunjungi Ambon, tanah leluhur orang tuanya, untuk berbagi ilmu dengan pemain muda setempat.