Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku tidak mempermasalahkan seluruh pihak yang melayangkan kritik kepadanya atau Timnas Indonesia. Tetapi, ia meminta jangan sampai menghancurkan tim dan pemain.
Erick Thohir sadar tidak bisa lepas dari kritik. Ia juga tahu masukan dari pecinta sepak bola Tanah Air berguna untuknya dan Timnas Indonesia sebagai bahan evaluasi ke depan.
Namun, tidak jarang ia melihat kritikan yang dilakukan netizen kelewatan. Bahkan, cacian keluar yang bisa menghancurkan mental bermain Timnas Indonesia.
“Indonesia adalah negara demokrasi. Jadi, ketika orang mengkritik saya, federasi, Timnas Indonesia, itulah fakta yang harus kami terima, karena kritik membuat kami kuat," kata Erick Thohir dilansir dari kanal YouTube PSSI, Senin (20/4/2025).
"Namun, satu hal yang ingin saya sangat, sangat katakan untuk semuanya, jangan hancurkan tim. Jangan hancurkan pemain. Itu yang terpenting, ini satu tim,” jelas mantan presiden Inter Milan itu.

Sepak bola Indonesia belakangan ini memang sedang menjadi sorotan menyusul prestasi Timnas Indonesia. Namun, ketika ada hal yang kurang mengenakan netizen tidak segan-segan melancarkan kritik.
Salah satu yang paling menonjol adalah keputusan kontroversi PSSI pecat Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Padahal ketika itu performa tim nasional sedang tidak mengalami masalah.
Malahan di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia mencatatkan kemenangan penting atas Arab Saudi, 2-0 di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Salah satu alasan PSSI berhentikan pelatih asal Korea Selatan itu adalah dinamika kepemimpinan dan komunikasi. Posisi Shin Tae-yong saat ini digantikan oleh Patrick Kluivert.
Baca Juga: Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
Erick berharap Timnas Indonesia racikan Kluivert saat ini didukung penuh oleh pecinta sepak bola Tanah Air. Ia tidak melarang adanya kritik, tapi diharapkan jangan sampai menghancurkan tim dan pemain.
“Itulah mengapa kemarin, setelah satu laga, kembali, saya memberikan hormat kepada suporter, pemain, ofisial, di mana mereka bisa kuat jika bersama," sambung lelaki yang juga Menteri BUMN tersebut.
"Sepak bola selalu tetap menjadi sepak bola yang ada drama dan apa pun. Namun, kembali, itu telah selesai. Kita punya staf kepelatihan baru, mereka tampil sekarang dengan kemenangan. Kita perlu mendukung mereka, juga para pemain. Juni kita perlu fokus untuk dua laga itu,” pungkasnya.
Timnas Indonesia Bisa Tampil di Piala Dunia 2026
Peluang Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 masih ada, meski tidak mudah. Hingga pertandingan kedelapan babak Kualifikasi zona Asia, Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup C dengan 9 poin.
Mereka hanya tertinggal satu angka dari Arab Saudi di peringkat ketiga dan empat poin dari Australia yang menghuni posisi kedua.
Sisa dua laga akan menjadi penentu nasib skuad Garuda. Indonesia dijadwalkan menjamu China pada 5 Juni di Stadion Utama Gelora Bung Karno, lalu bertandang ke markas Jepang lima hari kemudian.
Jika mampu meraih kemenangan di kedua laga itu, total poin Indonesia akan menjadi 15.
Namun, hasil tersebut tidak otomatis membawa mereka ke putaran final. Harapan lolos tetap bergantung pada hasil yang diraih Australia dan Arab Saudi.

Australia, yang kini mengumpulkan 13 poin, masih menghadapi lawan berat di dua pertandingan terakhir, yaitu Jepang dan Arab Saudi.
Untuk bisa disalip oleh Indonesia, mereka tidak boleh meraih lebih dari satu poin dari dua laga itu.
Jika Australia menang atas Jepang, maka peluang Indonesia untuk naik ke posisi dua besar praktis tertutup.
Arab Saudi sendiri saat ini memiliki 10 poin dan masih akan menghadapi Bahrain serta Australia.
Dengan peluang yang masih terbuka lebar, mereka juga menjadi ancaman serius bagi harapan Indonesia. Jika Arab Saudi menang di dua laga sisa, posisi dua besar bisa mereka kunci.
Melihat situasi yang kompleks dan banyaknya faktor di luar kendali, langkah paling realistis bagi Timnas Indonesia adalah mengincar posisi ketiga.
Meski tidak mengantarkan langsung ke Piala Dunia, posisi tersebut memberi akses ke babak play-off lanjutan dalam jalur kualifikasi.
Maka dari itu, meraih poin maksimal di dua laga terakhir tetap menjadi keharusan. Kemenangan atas China mutlak dibutuhkan, sementara hasil imbang di Jepang akan sangat berharga meski peluangnya tipis.
Jepang yang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026, tetap menjadi lawan yang sangat berat karena bermain di kandang dan unggul dalam segala aspek.
Perjalanan Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih panjang dan penuh rintangan, namun asa belum benar-benar padam.
Enam poin terakhir bisa menjadi penentu apakah skuad Garuda masih akan bertarung di jalur kualifikasi atau harus mengubur mimpi lebih awal.