Dalam perkembangan dunia sepak bola, keputusan pemain naturalisasi atau memilih negara yang dibelanya sering kali menjadi sorotan. Banyak pemain yang akhirnya mengambil jalur membela negara lain demi mendapatkan kesempatan tampil di ajang internasional.
Kasus Pascal Struijk menunjukkan betapa kuatnya ikatan emosional seorang pemain dengan negara yang ia pilih, meski harus menanti dalam ketidakpastian.
Sikap kesetiaan seperti yang ditunjukkan oleh Struijk menjadi hal yang langka di era modern. Di tengah realitas persaingan sengit di dunia sepak bola internasional, di mana banyak pemain rela beralih federasi demi tampil di turnamen besar seperti Piala Dunia atau Euro, Struijk tetap bertahan pada prinsip awalnya.
Kini, masa depan Struijk bersama Timnas Belanda masih menjadi tanda tanya besar. Dengan usia yang masih tergolong matang untuk seorang bek, peluang itu sejatinya belum sepenuhnya tertutup.
Apalagi, performanya bersama Leeds United kerap menunjukkan kualitas yang layak diperhitungkan.
Bagi Belanda sendiri, mempertimbangkan pemain-pemain seperti Struijk bisa menjadi langkah strategis. Mengingat persaingan ketat di lini pertahanan, kehadiran pemain berpengalaman dengan fleksibilitas posisi seperti dirinya tentu bisa menambah kekuatan skuad di masa depan.