Coach Timo Soal Naturalisasi di Timnas Putri: Kalau Tak Istimewa, Lokal Saja

Arief Apriadi Suara.Com
Minggu, 04 Mei 2025 | 16:49 WIB
Coach Timo Soal Naturalisasi di Timnas Putri: Kalau Tak Istimewa, Lokal Saja
Mantan pelatih Timnas Putri Indonesia, Timo Scheunemann mencari bibit pesepak bola putri di MilkLife Soccer Challenge – Semarang Series 1 2024. [Dok. MilkLife Soccer Challenge]

Suara.com - Mantan pelatih Timnas Putri Indonesia, Timo Scheunemann, turut mengomentari perihal kontroversi naturalisasi yang dilakukan PSSI di skuad Garuda Pertiwi. Dia menyumbang pandangan terkait pemain seperti apa yang seharusnya direkrut federasi sepak bola nasional.

Belakangan, PSSI jadi sorotan karena salah satu pemain keturunan yakni Djenna de Jong memutuskan untuk mundur dari proses naturalisasinya. Alhasil, dia dipastikan batal menjadi bagian Timnas Indonesia.

Djenna melalui unggahannya di Instagram, menyebut batal menerima tawaran naturalisasi karena menilai PSSI tidak profesional. Dalam wawancara dengan salah satu media nasional pun, dia menyebut diminta PSSI tetap bergabung dengan tim saat training camp (TC) di Jepang meski tengah cedera.

Potret skuad Timnas Putri Indonesia. (pssi.org)
Potret skuad Timnas Putri Indonesia. (pssi.org)

Coach Timo mengaku tidak ingin masuk ke ranah kontroversi ketika membahas proyek naturalisasi PSSI untuk kebutuhan Timnas Putri Indonesia. Dia cuma memberikan pendapat terkait kriteria pemain yang bisa direkrut ke skuad Garuda Pertiwi.

“Kalau untuk [naturalisasi] di [Timnas] putri sih untuk sementara ini bagus, cuma harus berkualitas, tak bisa setengah-setengah. Kalau setengah-setengah, lebih baik pemain kita (lokal),” kata Coach Timo di Jakarta, Minggu (4/5/2025).

“Kalau memang [pemain itu] jago banget dan punya darah Indonesia, ayo [dinaturalisasi]. Tapi kalau tak cukup jago, mending pemain di sini saja.”

Salah satu pemain keturunan yang disukai Coach Timo di Timnas Putri Indonesia saat ini adalah Katarina Stalin. Dia merupakan gelandang keturunan yang lahir pada Februari 2009.

Katarina Stallin [Instagram]
Katarina Stallin [Instagram]

Katarina Stalin memiliki darah Indonesia dan Swedia. Namun karena lahir di Kansas, dia pun lebih familiar dengan atmosfer sepak bola di Amerika Serikat.

“Pemain paling baru ini saya tak tahu, saya tak mengerti kualitasnya. Kalau sejauh ini yang benar-benar saya suka itu Stalin, menurut saya dia berkualitas. Masih muda, masih 16 tahun bisa berkembang dipesiapkan untuk tim [Piala Dunia Wanita] 2031.”

Baca Juga: Makin Suram! 4 Pemain Abroad Timnas Indonesia Ini Mulai Terpinggirkan di Klub

Coach Timo memang menekankan bahwa PSSI mempertimbangkan untuk menaturalisasi pemain keturunan yang secara usia masih muda bahkan belia. Hal itu penting sebagai bagian dari persiapan menggapai mimpi PSSI meloloskan Timnas Putri Indonesia ke Piala Dunia Wanita 2031.

“Kita kan bertekad masuk Piala Dunia Wanita 2031, itu yang masuk akal. Karena di situ tiket untuk negara Asia ditambah. Sekarang para pemain Pertiwi U-14, U-16 bakal berumur 20 dan 21 untuk bermain di sana [Timnas Indonesia],” kata Coach Timo.

“2031 adalah ‘serangan’ pertama kita, jadi ambil lah pemain [naturalisasi] yang muda. Dan harus punya darah Indonesia. Itu pandangan saya, orang lain bisa beda.”

Garuda Pertiwi Bersiap untuk FIFA Match Day dan Kompetisi Internasional

Sementara itu, Timnas Putri Indonesia terus menjalani persiapan intensif menghadapi sejumlah agenda penting. Salah satunya adalah pertandingan uji coba internasional pada jendela FIFA Match Day yang akan berlangsung antara 26 Mei hingga 3 Juni 2025. Dua laga persahabatan ini dijadwalkan digelar di Yordania dan akan menjadi bagian dari evaluasi dan peningkatan performa tim.

Pelatih kepala Satoru Mochizuki memanfaatkan momen ini untuk menguji strategi serta mempererat kekompakan antar pemain. Berdasarkan ranking terbaru FIFA yang dirilis pada 6 Maret 2025, Indonesia kini menempati posisi ke-94 dunia, naik tiga peringkat dari sebelumnya. Uji coba melawan Yordania dan Bangladesh diyakini akan menjadi ajang penting untuk mempertahankan tren positif tersebut.

Tak hanya sekadar laga uji coba, pertandingan ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 dan ASEAN Women’s Championship 2025.

Timnas Indonesia akan menjadi tuan rumah Grup D dalam Kualifikasi Piala Asia, yang akan digelar pada 26 Juni hingga 5 Juli 2025. Di grup ini, Garuda Pertiwi akan berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Taiwan, Kirgizstan, dan Pakistan.

Sementara untuk ajang ASEAN Women’s Championship 2025, jadwal resminya masih menunggu pengumuman dari pihak AFF. Namun Indonesia juga telah ditetapkan sebagai tuan rumah untuk turnamen bergengsi di kawasan Asia Tenggara tersebut.

Sebagai langkah awal persiapan, pemusatan latihan telah digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta pada akhir April 2025. Sebanyak 26 pemain dipanggil untuk bergabung dalam program ini. Skuad asuhan Mochizuki diharapkan mampu menunjukkan peningkatan signifikan secara taktik dan mental menjelang berbagai turnamen besar yang akan diikuti tahun ini.

Polemik naturalisasi dan persiapan Timnas Putri Indonesia menjadi dua topik hangat yang mencerminkan dinamika serta harapan besar terhadap kemajuan sepak bola wanita tanah air. Dengan pendekatan yang tepat dan fokus pada pembinaan pemain muda berkualitas, bukan tidak mungkin mimpi tampil di Piala Dunia Wanita 2031 bisa menjadi kenyataan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI