Peringkat Liga 1 Terjun Bebas! PSSI dan PT LIB Punya Solusi Apa?

Rabu, 21 Mei 2025 | 13:06 WIB
Peringkat Liga 1 Terjun Bebas! PSSI dan PT LIB Punya Solusi Apa?
Selebrasi Bruno Moreira usai menjebol gawang Persib Bandung dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025. (persebaya.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AFC telah merilis ranking kompetisi klub Asia 2024/2025 di mana Indonesia masih dalam posisi jeblok.

Dalam unggahan terbaru di Instagram resmi AFC, Indonesia menempati posisi ke-25 dengan 18.653 poin.

Apa yang ditorehkan Indonesia sama seperti hasil di pertengahan musim 2024/2025.

Indonesia pernah naik tiga peringkat AFC pada musim 2023/2024, tapi setelah itu sulit meningkat.

Posisi Indonesia kalah dari Kamboja yang sebelumnya ada di posisi ke-27, langsung melesat ke peringkat 23 dengan total 23.112 poin.

Keberhasilan Kamboja membalap Indonesia tidak lepas dari keberhasilan Svay Rieng melaju hingga ke babak final AFC Challenge League 2024/2025.

Potret duel Persis Solo vs Dewa United FC dalam pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)
Potret duel Persis Solo vs Dewa United FC dalam pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025. (ligaindonesiabaru.com)

Svay Rieng menyingkirkan wakil Indonesia, Madura United dengan agregat 6-3 di babak semifinal kejuaraan tersebut.

Kamboja total memperoleh 11 poin pada musim 2024/2025, sedangkan Indonesia hanya 7,204 poin.

Selaib Madura United, Indonesia juga punya wakil lainnya di turnamen antarklub Asia musin ini yaitu Persib Bandung.

Baca Juga: Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?

Maung Bandung yang bermain di AFC Champions League (ACL) 2, tereleminasi di penyisihan grup.

Alhasil poin yang dapat Indonesia tidak banyak belum bisa mendongkrak peringkat klub kompetisi AFC.

Sementara itu, Arab Saudi masih menjadi kompetisi terbaik di Asia, disusul Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.

Sementara di Asia Tenggara, Thailand masih mencatatkan rekor tertinggi di posisi tujuh, kemudian diikuti Malaysia peringkat 11, Vietnam ke-14, lalu Singapura ke-15.

Tentu ini menjadi pekerjaan rumah untuk PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi buat meningkatkan ranking AFC.

Klub-klub Indonesia harus bisa berbicara banyak saat bermain di level Asia.

Salah satu langkah LIB buat meningkatkan kualitas tim agar bisa bersaing adalah dengan menambah kuota pemain asing pada Liga 1 musim depan.

Namun, hal ini belum pasti karena masih harus dibicarakan terlebih dahulu karena Liga 1 2025/2025 dijadwalkan kick off pada 1 atau 2 Agustus mendatang.

Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra (kiri) dan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus (kanan) ketika menyampaikan hasil manager’s meeting BRI Liga 1 2023/2024 di Hotel Sultan, Senin malam (26/6/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Direktur Operasional PT LIB Asep Saputra (kiri) dan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus (kanan) ketika menyampaikan hasil manager’s meeting BRI Liga 1 2023/2024 di Hotel Sultan, Senin malam (26/6/2023). (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

Hal ini seperti diutarakan oleh Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus yang mengatakan regulasi ini masih digodok.

Nantinya, meski setiap tim bisa mendaftarkan 11 pemain, hanya boleh dimainkan delapan atau dibebaskan.

Jumlah ini mengalami peningkatan dari Liga 1 musim ini di mana setiap tim memperbolehkan memiliki delapan pemain asing, namun hanya enam pemain yang boleh dimainkan di lapangan.

Ferry mengatakan hal ini masih berbentuk proposal yang akan disahkan atau tidak oleh PSSI.

“Untuk musim depan, pemain asing yang boleh didaftarkan itu ada 11 nama dan hanya delapan pemain saja yang bermain di lapangan,” kata Ferry Paulus saat ditemui di Kantor LIB, Jakarta, Kamis (15/5/25).

“Tapi saya belum bisa memberikan jawaban pasti, karena semua keputusan ini ada di tangan PSSI,” jelas lelaki mantan Bos Persija Jakarta itu.

Ferry mengatakan sengaja mencoba aturan ini sebagaimana kebijakan AFC yang sudah menghapus batasan pemain asing.

Akan tetapi, pemain asing yang bisa didatangkan klub juga tak bisa asal-asalan karena PT LIB akan memasang kriteria tersendiri buat mereka.

“Ini juga untuk memperbaiki kualitas pemain asing, nantinya pemain tersebut harus bermain di kompetisi utama atau kasta kedua di suatu negara,” jelas Ferry.

“Tapi semua kebijakan itu nantinya PSSI yang menentukan ya,” pungkas mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI