Suara.com - Getirnya nasib pemain keturunan, Jairo Riedewald. Sempat dikejar Timnas Indonesia untuk dinaturalisasi, kini justru jadi pengangguran karena tak punya klub.
Jairo Riedewald merupakan salah satu pemain keturunan Grade A yang digadang-gadang akan dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia.
Adanya wacana pemain berusia 28 tahun itu dinaturalisasi muncul dari mulut pelatih Tim Garuda, Patrick Kluivert, saat ditunjuk PSSI sebagai juru taktik di awal tahun 2025.
Lewat pernyataannya, Kluivert menyebut dirinya saat itu berbicara dengan Jairo untuk membahas naturalisasi guna membela Timnas Indonesia.
“Saya tidak tahu apakah bisa membicarakan ini, Pak Erick. Tapi saya sudah bicara dengan beberapa pemain diaspora yang bisa kita naturalisasi,” kata Kluivert, dilansir dari Antara.
“Saya tidak tahu apakah saya bisa sebut namanya, tetapi ada satu nama yang bisa saya bilang, Jairo Riedewald. Saya sedang berbicara dengannya,” tambahnya.
Pernyataan Kluivert di awal menjabat sebagai pelatih itu menjadi kabar gembira bagi Timnas Indonesia yang kebetulan tengah membutuhkan gelandang bertahan baru.
Tapi sejak pernyataan itu dibuat, naturalisasinya urung berjalan. Bahkan PSSI lebih memilih menaturalisasi Joey Pelupessy untuk posisi gelandang bertahan.
Di tengah ketidakjelasan soal naturalisasi, kabar buruk justru datang dari Jairo yang baru saja dilepas klub Belgia, Royal Antwerp.
Baca Juga: Thom Haye Pecahkan Rekor Jay Idzes usai Gabung Klub Arab Saudi?
Hal tersebut lantas membuat Jairo Riedewald kian merana karena kini berstatus pengangguran dan gagal membela Timnas Indonesia.
Darah Keturunan Terkuak sejak 2014
Darah keturunan Jairo Riedewald terungkap sejak 2014 silam kala dirinya menyambangi Indonesia bersama klubnya saat itu, Ajax Amsterdam.
Saat tiba di Tanah Air, Jairo mengaku ditemui oleh keluarga dari neneknya yang berasal dari Indonesia, yakni sepupu neneknya, Ronny Markus.
Namun sejak darah keturunannya terungkap, PSSI di masa itu tak tergerak untuk menaturalisasinya. Apalagi Jairo yang saat itu berusia 18 tahun dipanggil Timnas Belanda senior.
Tercatat di usia yang baru 18 tahun, Jairo sudah tiga kali membela De Oranje di laga Kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Turki, Kazakhstan, dan Republik Ceko pada 2015.
Namun setelah tiga kali membela Belanda, Jairo tak lagi dilirik. Usut punya usut, cedera parah yang menimpanya di Ajax membuat kariernya mengalami penurunan.
Sejak usianya masih belasan, talenta Jairo harus tertahan karena cedera lutut. Cedera ini bahkan berlanjut ke bagian engkel, selangkangan, dan juga hamstring.
Karena cedera ini, Jairo jarang bermain dan membuat Ajax sepakat melepasnya ke Crystal Palace pada 2017 dengan biaya 9 juta euro atau setara Rp170 miliar menurut kurs saat ini.
Di awal kepindahannya, Jairo masih kerap bergulat dengan cedera. Barulah di musim 2020-2021, ia tampil reguler bagi The Eagles.
Sayangnya cedera menahun yang telah dideritanya terus-menerus kambuh. Selepas musim 2020-2021, ia jarang tampil bagi Crystal Palace dan dilepas secara gratis pada musim panas 2024.
Usai berstatus bebas transfer, Jairo bergabung Royal Antwerp pada musim panas 2024, di mana Timnas Indonesia mulai meliriknya untuk dinaturalisasi.
Terlebih saat itu dirinya menyematkan bendera Indonesia di profil Instagram-nya, yang membuat namanya santer diberitakan akan dinaturalisasi.
Tapi apa daya, cedera membuat penampilan Jairo tak maksimal dan membuat Royal Antwerp tak memperpanjang kontraknya dan melepasnya secara gratis pada musim panas 2025.
Menganggur dan Batal Dinaturalisasi
Usai dilepas Royal Antwerp, Jairo Riedewald terus mencari pelabuhan baru. Sempat tersiar kabar dirinya dilirik klub kasta kedua Spanyol, Leganes.
Tapi kepindahan ini harus tertahan karena Leganes tak bisa memenuhi permintaan Jairo yang dikabarkan meminta gaji tinggi.
Setelah gagal bergabung Leganes, Jairo masih berstatus menganggur hingga musim 2025-2026 di beberapa negara Eropa resmi begulir.
Fakta ini cukup memprihatinkan di mana Jairo berada di usia prima sebagai pesepak bola dan dengan kiprahnya yang mentereng, seharusnya banyak klub yang mengantre untuk mendapatkan jasanya.
Di saat dirinya tengah menganggur, paman dari Kenzo Riedewald ini mendapat kabar buruk karena PSSI memutuskan tak melanjutkan naturalisasinya.
Alasan PSSI sendiri dokumen yang dimilikinya belum kuat. Bahkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyebut pihaknya menghentikan proses naturalisasinya.
“Jairo berat, kan dia sudah pernah bermain di U-23 Belanda beberapa kali. Berarti sudah enggak bisa," ujar Arya Sinulingga, dikutip dari akun Instagram @nusantara.ballers.
Selain pernah membela Belanda tiga kali, Jairo memang pernah membela Timnas Belanda U-21. Namun saat itu usianya belum genap berusia 21 tahun.
Secara regulasi, sejatinya Jairo masih bisa dinaturalisasi. Namun untuk urusan dokumen yang kurang kuat, sehingga PSSI tak bisa berbuat banyak.
“Jairo sepertinya surat-menyuratnya belum bisa sempurna, karena memang kalau kita ingat dulu kendalanya Maarten Paes juga hampir 8 bulan waktu itu," ucap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada Februari 2025.
“Jairo kebetulan sudah sangat welcome, tetapi surat-suratnya (dokumennya) belum kuat,” lanjut Menteri BUMN tersebut.
(Felix Indra Jaya)