Infografis
- Ryan Babel mengalami pengalaman buruk menyewakan rumahnya kepada Royston Drenthe
- Meski sempat kesal, Babel kini menganggap pengalaman tersebut sebagai bagian dari perjalanan hidupnya
- Royston Drenthe dikenal sebagai sosok eksentrik dengan karier penuh pasang surut
Suara.com - Mantan pemain Liverpool, Ryan Babel, baru-baru ini mengungkap kisah gila tentang salah satu penyewa rumahnya di Inggris, yang ternyata adalah eks pemain Everton dan Real Madrid, Royston Drenthe.
Lewat unggahan di media sosial X, Babel membagikan foto rumah lamanya di Liverpool sekaligus menceritakan pengalaman pahitnya menyewakan properti itu kepada mantan rekan setimnya di timnas Belanda.
“Ketika saya tinggalkan Liverpool, saya sewakan rumah itu ke beberapa orang… salah satunya Royston Drenthe,” tulis Babel.
“Bisa dibilang dia memberi arti baru untuk istilah ‘penyewa dari neraka’. Dia lupa bayar sewa selama di Everton, dan bahkan membangun nightclub di dalam rumah saya tanpa izin. Kamu nggak bakal percaya kalau nggak lihat sendiri!”
Babel, yang bermain 146 kali untuk Liverpool antara 2007 dan 2011, mengatakan baru saja menuntaskan semua urusan bank dan drama seputar rumah tersebut.
Ia menyebut rumah itu menyimpan banyak kenangan, dari masa muda penuh semangat hingga pelajaran hidup berharga.
“Rumah ini penuh tawa, kenangan, dan sedikit kekacauan,” tambah Babel sambil tertawa.
“Saya bangga pernah memilikinya, meskipun sempat jadi sumber pusing gara-gara urusan penyewa.”
Royston Drenthe, kini berusia 38 tahun, memang dikenal sebagai sosok eksentrik selama kariernya.
Baca Juga: Cerita Eks Liverpool Hijrah ke Tanah Arab Meski Cuma Dapat Gaji Rp40 Juta
Ia sempat bermain untuk Real Madrid bersama Cristiano Ronaldo sebelum bergabung dengan Everton pada musim 2011–2012.
Sayangnya, kariernya di Premier League berakhir cepat setelah berseteru dengan pelatih David Moyes.
Drenthe sempat mengakui bahwa masa di Everton penuh konflik dan ia banyak belajar dari kesalahannya.
Setelah itu, ia bermain di Rusia, Turki, hingga UEA, sebelum pensiun dan beralih menjadi pelatih serta komentator di Belanda.
Kontributor: Azka Putra
