Suara.com - Aktor Yayan Ruhian melejit lewat aktingnya di beberapa film laga. Sebut saja seperti Merantau, The Raid: Redemption dan The Raid 2: Berandal. Sukses The Raid, Yayan digaet bermain di film produksi Jepang. Paling anyar, dia ditawari main di film Hollywood.
Bela diri silat tak dipungkiri mengantar Yayan mengintip jagat akting. Kendati sibuk syuting, nyatanya dia masih menjalani kegiatan mengajar ilmu bela diri kepada murid-muridnya.
Seperti apa sepak terjang Yayan sebagai master silat dan aktor? Berikut wawancara suara.com dengan Yayan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Bagaimana rasanya dikenal di luar negeri?
Saya tidak mellihat sesuatu yang luar biasa. Tapi, saya juga bisa bilang ini bukan sesuatu yang murah. Saya melihat ini bagian dari perjalanan hidup dan menikmati apa yang saya jalani saat ini.
Seperti apa menjalani karier saat ini?
Kayak air mengalir aja. Jadi, saya nggak mau bikin ribet, tapi nggak anggap ini menjadi enteng. Satu hal yang bisa saya simpulkan adalah sesuatu yang bisa saya tekuni, kita jalani dengan sepenuh perasaan. Insya Allah bisa memberikan lebih baik.
Punya target berkarier di Hollywood?
Saya tak pernah pasang target hal seperti itu. Target saya memberikan yang terbaik di film yang saya mainkan. Itu saja.
Ada tawaran main lagi dari luar negeri?
Alhamduliah, sudah ada beberapa. Mulai di dalam negeri, dari luar negeri juga ada. Mudah-mudahan semua lancar.
Pastinya sangat sibuk sekarang. Ngomong-ngomong, masih mengajar silat?
Sampai sekarang saya masih ngajar. Kalau masih bisa ngajar sambil main film, kenapa nggak dijalanin dua-duanya. Karena keberadaan saya di dunia perfilman tidak lepas dari silat. Mungkin kalau saya tidak mengenal silat, saya tak akan main film.
Bagaimana perkembangan silat di Indonesia?
Alhamdulilah, berkat film Merantau dan The Raid, pencak silat mulai dikenal anak muda. Negara lain bukan hanya kenal, mereka bahkan lebih berminat dan tertarik belajar silat. Sampai ada yang sangat mencintai silat. Tapi saya khawatir.