Infografis
Suara.com - Putusan Pengadilan Tinggi Agama terkait hak asuh anak pasangan selebritas Baim Wong dan Paula Verhoeven kini menjadi sorotan publik.
Dalam putusannya, majelis hakim menetapkan hak asuh kedua anak mereka jatuh ke tangan sang ayah, Baim Wong.
Keputusan ini menandai akhir dari proses banding yang diajukan pihak Baim atas hasil sebelumnya yang dinilai tak menguntungkannya.
Namun menariknya, pihak Paula Verhoeven memilih untuk tidak melanjutkan perkara ini ke tingkat kasasi.
Keputusan tersebut menimbulkan berbagai spekulasi, terutama di kalangan publik dan pakar hukum.
Salah satu pengacara ternama Indonesia, Hotman Paris Hutapea, ikut angkat bicara soal putusan tersebut.
Dalam wawancaranya di program Pagi-Pagi Ambyar yang tayang pada Rabu, 2 Juli 2025, Hotman mengemukakan pendapat yang cukup mengejutkan terkait keputusan hakim yang memberikan hak asuh kepada pihak ayah.
"Secara yurisprudensi, ibu diprioritaskan dalam hal hak asuh anak. Kecuali ada alasan lain yang menghalangi si ibu jadi seorang ibu, misalnya judi atau narkoba. Tapi, normalnya ibu yang diprioritaskan. Dalam kasus Paula, ada kemungkinan deal," ujar Hotman Paris secara terbuka.
Pernyataan Hotman Paris tersebut menyiratkan adanya kemungkinan kesepakatan yang terjadi secara tidak resmi antara kedua belah pihak.
Baca Juga: Hotman Paris Bersaksi, Razman Nasution Siap-Siap Jadi Tersangka Akibat Teriak di Ruang Sidang
Ia menyoroti perubahan putusan yang cukup signifikan dari pengadilan tingkat pertama ke pengadilan banding.
"Mereka sepakat di belakang layar, bahwa hak asuh jatuh kepada suami karena putusan diperbaiki. Putusan pertama kan salah total, perselingkuhan nggak terbukti," terang Hotman.
"Tuduhan penyakit serius juga tidak ada saksi. Tiba-tiba di Pengadilan Tinggi semua diperbaiki. Dia bukan istri durhaka, alasan pisah jadi pertengkaran terus-menerus. Ada kemungkinan di belakang layar ada deal," lanjutnya.
Meski demikian, Hotman menegaskan bahwa secara hukum, peluang Paula untuk kembali memperjuangkan hak asuh anak-anaknya masih terbuka.
Salah satunya adalah melalui upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung, asalkan memang tidak ada kesepakatan diam-diam antara dirinya dan Baim Wong.
"Ini asumsi saya. Kalau nggak ada deal belakang layar ya kasasi. Kalau merasa perlu hak asuh anak di Paula, satu-satunya jalan ya kasasi," tegas pengacara berusia 65 tahun tersebut.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa Paula Verhoeven, melalui kuasa hukumnya, menyatakan tidak akan mengajukan kasasi.
Keputusan itu, menurut pernyataan dari tim kuasa hukum, dilatarbelakangi oleh pertimbangan psikologis anak-anak yang dianggap lebih penting daripada memperpanjang konflik di meja hijau.
Alvon Kurna Palma, selaku pengacara Paula Verhoeven, menyampaikan bahwa pihaknya menghormati putusan pengadilan.
Namun demikian, ia juga menilai bahwa dasar pertimbangan hakim—yakni kedekatan emosional anak dengan ayahnya masih bisa dipertanyakan dan menjadi bahan diskusi lebih lanjut.
"Meski kami tidak mengajukan kasasi, kami melihat bahwa pertimbangan soal kedekatan emosional ini bisa diperdebatkan. Namun, demi anak-anak, keputusan untuk tidak memperpanjang perkara ini sudah final," ungkap Alvon.
Sementara itu, pihak Baim Wong sendiri belum memberikan komentar resmi terkait kemenangan dalam perkara hak asuh ini.
Namun publik menantikan bagaimana mantan pasangan suami istri ini akan menjalankan pola pengasuhan bersama atau co-parenting pasca perpisahan mereka.
Kasus ini sekali lagi menunjukkan bahwa perceraian selebritas tak hanya menarik perhatian karena dramanya, tetapi juga karena dampak hukum dan sosial yang ditimbulkan.
Apalagi jika melibatkan anak-anak, keputusan hukum akan selalu menjadi sorotan tajam, baik dari pakar maupun publik luas.
