Suara.com - Trans TV kali ini menayangkan film aksi seru berjudul Jumper. Dibintangi Hayden Christensen, Rachel Bilson, Jamie Bell, dan Samuel L. Jackson, film garapan sutradara Doug Liman ini akan tayang di Trans TV Senin (21/7/2025) malam ini.
Bayangkan Anda bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain di belahan dunia mana pun dalam sekejap mata. Sarapan di puncak Sphinx, Mesir, berselancar di ombak Pasifik, lalu menikmati malam di Tokyo.
Konsep inilah yang menjadi daya tarik utama dari Jumper, film fiksi ilmiah penuh aksi yang dirilis pada tahun 2008.
Disutradarai oleh Doug Liman, yang sebelumnya sukses dengan The Bourne Identity, film ini menampilkan Hayden Christensen, Rachel Bilson, Jamie Bell, dan Samuel L. Jackson dalam sebuah petualangan global yang mempertanyakan batasan kebebasan dan konsekuensi dari kekuatan absolut.
Kisah berpusat pada David Rice (Hayden Christensen), seorang remaja yang menjalani kehidupan sulit dengan ayahnya yang kasar.
![Film Jumper dibintangi Hayden Christensen dan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/21/39009-film-jumper.jpg)
Hidupnya berubah drastis saat sebuah insiden di sungai beku memicu kemampuan terpendamnya untuk berteleportasi, atau "melompat".
Sadar akan kekuatan barunya, David melarikan diri dari rumah dan memulai hidup baru yang hedonistis.
Ia merampok brankas-brankas bank di seluruh dunia, mengumpulkan kekayaan, dan menjalani gaya hidup mewah yang hanya bisa diimpikan banyak orang.
Ketenangan hidupnya berakhir ketika ia berhadapan dengan Roland Cox (Samuel L. Jackson), seorang agen dari organisasi rahasia kuno bernama Paladin.
Baca Juga: Deretan Fakta Menarik dan Sinopsis Film Panggil Aku Ayah, Hadirkan Makna Cinta Tanpa Ikatan Darah
Para Paladin memiliki satu misi: memburu dan memusnahkan semua Jumper, yang mereka anggap sebagai "kekejian" dan percaya bahwa "hanya Tuhan yang boleh memiliki kekuatan untuk berada di mana saja pada saat yang bersamaan".
Dalam pelariannya, David bertemu dengan Griffin O'Connor (Jamie Bell), seorang Jumper lain yang lebih berpengalaman dan sinis.

Griffin, yang telah berperang melawan Paladin sejak lama, memperingatkan David, "Welcome to the war".
Di tengah kekacauan ini, David juga berusaha menyambung kembali hubungannya dengan cinta masa kecilnya, Millie Harris (Rachel Bilson), yang tanpa sadar ikut terseret ke dalam dunia berbahaya para Jumper.
Konsep Brilian, Eksekusi yang Dipertanyakan
Jumper memiliki premis yang oleh banyak pihak dianggap sangat menarik. Situs The Critical Movie Critics menyebutnya, "Sekilas, Jumper tampak seperti film yang sudah lama saya nanti-nantikan – sebuah film aksi yang menampilkan karakter yang benar-benar memanfaatkan bakat luar biasa mereka dan menggunakannya secara realistis (bukan seperti pahlawan super).
Namun, banyak kritikus merasa eksekusinya tidak mampu memaksimalkan potensi tersebut. Meskipun disutradarai oleh Doug Liman, beberapa pihak menilai film ini gagal mencapai standar karya sebelumnya.
Situs 3 Brothers Film menulis, "Meskipun sutradara Doug Liman juga menggarap The Bourne Identity, sebuah film aksi yang sukses, bergaya, dan seru, Jumper adalah sebuah kegagalan. Temponya terlalu cepat, narasinya terputus-putus, dan tekniknya berantakan."
Salah satu kritik utama tertuju pada pengembangan karakter dan narasi. Karakter David Rice sering dianggap egois dan sulit untuk didukung oleh penonton.
The Daily Cougar mengobservasi sebuah adegan kunci di mana David melihat berita tentang korban banjir di televisi yang membutuhkan "keajaiban" untuk diselamatkan. Alih-alih membantu, ia justru mengganti saluran.
Hal ini menunjukkan bahwa David pada awalnya tidak memiliki niat untuk menggunakan kekuatannya demi kebaikan yang lebih besar.
Kurangnya pengembangan motivasi para Paladin juga menjadi sorotan; penonton tidak pernah diberi penjelasan mendalam mengapa mereka begitu membenci para Jumper, selain alasan religius yang samar.
![Film Jumper. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/21/56229-film-jumper.jpg)
Para Pemeran: Antara Kritik dan Pujian
Penampilan Hayden Christensen sebagai David Rice menjadi bulan-bulanan kritik. Banyak yang membandingkan penampilannya yang dianggap kaku dengan perannya sebagai Anakin Skywalker.
The Critical Movie Critics dengan tajam menyatakan, "Dia tidak memiliki jangkauan emosi saat itu, dan dia tidak memilikinya sekarang.
Sebaliknya, Jamie Bell sebagai Griffin justru menuai banyak pujian karena berhasil mencuri perhatian di setiap adegan kemunculannya.
JoBlo.com menulis, "Satu-satunya masalah dengan Christensen adalah dia kadang-kadang terlihat agak hambar, terutama dalam adegannya dengan Jamie Bell- yang mencuri setiap adegan yang dia ikuti".
Di sisi lain, Samuel L. Jackson memberikan penampilan yang mengintimidasi sebagai Roland, lengkap dengan rambut putihnya yang ikonik.
Kehadirannya sebagai antagonis memberikan bobot pada film. Situs Alternate Ending berkomentar, "Memilih Samuel L. Jackson dengan rambut putih dingin ternyata menjadi cara yang sangat hebat untuk mendapatkan banyak poin yang tidak diperoleh dari penjahat Anda".
Meskipun mendapat ulasan yang beragam, Jumper berhasil secara komersial dan meninggalkan kesan mendalam bagi sebagian penonton karena konsep unik dan visual teleportasinya yang memukau.
Film ini terasa seperti sebuah pembuka dari sebuah dunia yang lebih besar, sebuah persiapan untuk sekuel yang sayangnya tidak pernah terwujud dalam format film layar lebar.
Box Office Prophets menyimpulkan, "Nada keseluruhannya terasa seperti para pembuat film hanya mempersiapkan sekuelnya, seolah-olah sekuel ini sudah diatur dan tidak ada hasilnya."