Infografis
Suara.com - Dr Lita Gading ikut mengomentari pernyataan Soimah yang blak-blakan memberlakukan 'ospek' terhadap pacar anaknya.
Soimah mengaku tak segan untuk memaki-maki pacar anak laki-lakinya demi menunjukkan sisi terburuk dalam dirinya.
"Gue ospek pacarnya. Sempat awal-awal itu dia nangis. Kumaki-maki dengan caraku," ujar Soimah dalam cuplikan video yang jadi viral.
Pernyataan Soimah membuat warganet menilainya butuh bantuan psikolog untuk menyembuhkan trauma masa kecilnya.
Sebab pada kesempatan yang sama, Soimah mengaku didikan ibunya sangat keras. Warganet menduga Soimah melampiaskannya kepada calon menantu.
Namun menurut Lita Gading, hal yang dilakukan Soimah tidak perlu dibesar-besarkan.
"Menurut saya biasa-biasa aja tuh," ujar Lita Gading dalam unggahannya di Instagram pada Senin, 18 Agustus 2025.
Sebagai psikolog, Lita Gading menilai kekhawatiran Soimah juga dirasakan banyak orangtua.
Lita Gading menyebut seorang ibu biasanya yang punya kecemasan terhadap calon pasangan anaknya, baik anak perempuan maupun laki-laki.
Baca Juga: Laris Manis jadi Artis, Soimah Ternyata Punya Aturan Khusus buat TV
"Kecemasan orangtua yaitu bagaimana anak tersebut mencintai dengan sesungguhnya terhadap anak kita. Itu sebuah kekhawatiran," terang Lita Gading.
"Karena yang namanya orangtua itu punya intuisi atau firasat yang lebih dibandingkan dengan yang lainnya," sambungnya.
Beda dari pendapat warganet kebanyakan, Lita Gading justru menilai didikan Soimah wajar-wajar saja.
Soimah disebut berhak mengetes calon pasangan anaknya sebagai orangtua.
"Seorang ibu punya firasat dalam hatinya, apakah anak ini bener-bener serius terhadap anak kita atau hanya sekadar ingin popularitas barangkali? Atau hanya sekadar uang saja, atau apa pun itu," jelas Lita Gading.
Lebih lanjut, Lita Gading mengingatkan bahwa tidak semua orangtua membebaskan anaknya sehingga pilihan Soimah untuk bersikap demikian pun diperkenankan.
"Jadi tes-lah. Sesuatu yang menurut orangtua tersebut layak untuk diperhitungkan, layak untuk diketahui oleh orangtua dari sudut pandang manapun," tuturnya.
Tes tersebut berkaitan dengan cara orangtua 'melepas' anaknya serta mengetahui karakter calon menantunya di masa depan.
"Yang tau itu orangtua guys. Feeling. Orangtua itu punya feeling yang kuat, apalagi terhadap anak kesayangan kita," kata Lita Gading.
"Coba kalian yang sudah punya anak, sama nggak pendapatnya dengan saya? Pasti sama," tambahnya.
Terakhir, Lita Gading kembali menegaskan bahwa kekhawatiran Soimah untuk melepaskan anaknya hidup bersama orang lain adalah wajar.
Lita Gading meyakini bahwa yang menghujat Soimah kemungkinan belum menikah.
"Yang menghujat mae (Soimah) katanya begini-begini, terlalu ikut campur, karena kamu belum menikah! Kamu belum punya anak (jadi) ngomongnya begitu," sindir Lita Gading.
"Yang namanya orangtua itu pasti punya kriteria khusus untuk calon pasangan anaknya," pungkasnya.
Sebagian besar warganet tampak sepakat dengan pembelaan Lita Gading terhadap Soimah.
"Betul dan setuju banget. Jangankan untuk pacar atau calon mantu. Teman ermain pun harus selektif," komentar akun @nn_az***.
"Betul bu, saya juga sebagai ortu apalagi ibu pasti akan ada kekhawatiran terhadap pasangan ank saya apalagi anak saya cewek," sahut akun @nurminamin.n***.
Namun tak sedikit pula warganet yang tidak sepakat. Soimah diingatkan apabila pacar anaknya juga sama berharganya di mata orangtua mereka.
"Betul bu Doktor, tapi pasangan anak kita juga punya orangtua," tulis akun @anik.y.u.l.i.a.n.***.
"Kalau kita khawatir dengan pacar anak kita dan ingin yang terbaik, maka kita nasehati anak kita sendiri. Bukan anak orang diospek dicaci maki," timpal akun @mimi22be***.
Mengenai pendapat tersebut, Lita Gading merasa pihak calon mertua anak Soimah pun tidak masalah melakukan hal yang sama.
"Ya balas pembelaan dan pengetesan aja gampang kan, anak kan bukan cuma dari pihak laki-laki, pihak perempuan lebih wajib mengetahui calon pasangan anaknya," balas Lita Gading.
Sementara itu, Soimah sendiri belum memberikan komentar apa pun terkait pro kontra pernyataannya memberlakukan 'ospek' terhadap sang calon menantu. Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi
