Infografis
- Aktor Zack Lee menjadi korban salah sasaran amuk massa.
- Di tengah musibah, ia tetap menemukan alasan untuk bersyukur.
- Peralatan masaknya yang aman menjadi sumber kelegaan terbesarnya.
Suara.com - Di tengah puing-puing rumahnya yang diobrak-abrik massa, aktor Zack Lee menemukan sebuah alasan tak terduga untuk tetap bersyukur.
Ia menjadi korban salah sasaran dalam amuk massa yang terjadi pada Agustus 2025, di mana rumah kontrakannya di Bintaro, Jakarta Selatan, dijarah karena keliru dianggap sebagai kediaman mantan istrinya, Nafa Urbach.
Meskipun mengalami kerugian materi dan syok berat, bapak satu anak ini menunjukkan sikap yang luar biasa tegar.
Insiden penjarahan yang terjadi pada Minggu (31/8/2025) dini hari itu membuat rumah Zack Lee porak-poranda.
Massa yang marah merangsek masuk dan mengacak-acak seluruh isi rumah, terutama kamar tidur, untuk mencari barang berharga.
Namun, setelah berhasil menenangkan diri dan menerima laporan lengkap dari sahabatnya, Rama, yang pertama kali memeriksa lokasi, Zack justru fokus pada hal-hal yang masih tersisa.
Rasa lega yang mendalam muncul saat ia mengetahui bahwa beberapa barang kesayangannya tidak ikut diangkut atau dirusak oleh para penjarah.
Hal ini diungkapkan Rama saat ditemui awak media di lokasi kejadian belum lama ini.
"Cuma Zack aja yang masih bersyukur, karena sofa nggak dihancurin, kulkas (tidak dibawa)," ungkap Rama.
Baca Juga: Sempat Menghilang, Terungkap Keberadaan Nafa Urbach Saat Rumahnya Dijarah Massa
Lebih dari sekadar perabotan besar, sumber kelegaan terbesar bagi Zack Lee adalah keutuhan peralatan dapurnya.
Bagi seorang yang memiliki hobi memasak, dapur adalah jantung dari rumahnya.
Mengetahui bahwa peralatan vital untuk menyalurkan hasrat kulinernya masih aman membuatnya merasa sangat bersyukur di tengah musibah yang menimpanya.
"Zack kan hobi masak, peralatan masaknya, kompor enggak dibawa," sambung Rama, menegaskan betapa berartinya barang-barang tersebut bagi sahabatnya.
Di saat semua pakaiannya berhamburan dan privasinya dilanggar, fakta bahwa ia masih bisa kembali ke dapurnya memberikan sedikit pelipur lara.
Insiden ini menempatkan Zack Lee dalam posisi yang sangat sulit.
Ia terjebak dalam pusaran kemarahan publik yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Kemarahan itu dipicu oleh pernyataan kontroversial Nafa Urbach beberapa waktu sebelumnya mengenai tunjangan DPR dan keluhan soal kemacetan, yang dinilai tidak simpatik oleh masyarakat.
Sementara Nafa harus menghadapi konsekuensi politik dan sosial atas ucapannya, Zack Lee harus menanggung kerugian fisik dan psikologis sebagai target yang salah.
Namun, kemampuannya untuk menemukan secercah harapan dan rasa syukur bahkan untuk hal sesederhana kompor dan panci yang utuh menunjukkan ketangguhan karakternya dalam menghadapi cobaan yang datang tak terduga.
