Infografis
- Jusuf Hamka membela Uya Kuya yang menurutnya adalah orang baik dan jadi korban salah sasaran amukan massa.
- Uya Kuya mengalami tekanan psikis dan trauma akibat penjarahan rumah dan perundungan yang diterimanya.
- Jusuf menyayangkan tindakan massa yang tidak manusiawi dan berharap kekerasan tidak lagi dijadikan solusi.
Suara.com - Pengusaha Jusuf Hamka memberikan pembelaan penuh untuk sahabatnya, Uya Kuya. Di mana belakangan ini sang artis menjadi target amukan massa.
Padahal kata Jusuf Hamka, Uya Kuya adalah orang baik yang tidak pantas menerima perlakuan tersebut.
Namun semua terlanjur terjadi. Rumah Uya Kuya dijarah, ia mendapatkan bully atas jabatannya sebagai anggota DPR.
Jusuf Hamka lantas mengungkap imbas dari perundungan tersebut. Uya Kuya disebut mengalami tekanan psikis dan kekhawatiran mendalam.
"Iya, kurang tidur. Dia biar bagaimanapun kan orang ada rasa khawatir, iya kan? Apalagi ditarget begitu kan," kata Jusuf Hamka di kanal YouTube Intens Investigasi pada Rabu, 3 September 2025.
Pria yang akrab disapa Babah Alun ini merasa Uya Kuya telah menjadi korban salah sasaran. Ia menegaskan, sahabatnya itu tidak melakukan kesalahan apapun.
"Dia nggak salah apa-apa, ditarget. Kalau orang jahat ditarget nggak apa-apa, ini orang baik," tegasnya.
Lebih lanjut, Jusuf Hamka mengaku sangat iba melihat kondisi Uya Kuya yang kini mengalami trauma. Menurutnya, perlakuan yang diterima suami Astrid Kuya ini sudah di luar batas kemanusiaan.
"Iya, gue kasihan banget itu, trauma kan orang diteriak-teriakin apa segala macem," ujarnya.
Baca Juga: 6 Fakta Kucing Uya Kuya yang Ikut Jadi Korban Penjarahan, Jadi Bukti Terduga Pelaku
Ia menyayangkan tindakan massa yang begitu beringas tanpa memikirkan dampak psikologis yang dialami oleh korbannya.
"Aduh, kok nggak ada rasa perikemanusiaannya sama sekali sih?" sesal Jusuf Hamka.
Sebagai seorang sahabat, ia pun terus memberikan dukungan moril agar Uya Kuya dan keluarga bisa melewati masa sulit ini dengan tabah.
Jusuf Hamka berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menimpa siapapun, karena kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi dari sebuah masalah.
