Infografis
Suara.com - Rekap film Zootopia (2016) penting dipahami sebelum menonton Zootopia 2 yang rilis di Indonesia pada 26 November mendatang.
Film pertama menghadirkan dunia metropolitan Zootopia yang dihuni mamalia dari berbagai spesies, dengan konflik besar tentang prasangka dan diskriminasi.
Kembali menelusuri cerita awal akan membantu penonton memahami perkembangan hubungan Judy Hopps dan Nick Wilde di sekuel terbaru.
Dengan konflik baru yang lebih kompleks, Zootopia 2 menjanjikan eksplorasi lebih luas terhadap dunia yang selama ini hanya berfokus pada mamalia.
Judy Hopps, Kelinci Polisi Pertama di Zootopia
Judy Hopps digambarkan sebagai kelinci optimis yang bertekad menjadi polisi pertama dari spesiesnya meski kerap diremehkan.
Dia lulus sebagai yang terbaik di akademi tetapi tetap mendapat tugas sebagai juru parkir karena dianggap tidak cocok untuk pekerjaan berbahaya.
Penonton akan melihat tekad Judy diuji ketika dia memilih mengambil kasus hilangnya 14 mamalia yang dianggap mustahil dipecahkan.
Dalam prosesnya, dua bertemu Nick Wilde yang cerdik namun sinis akibat pengalaman diskriminatif sebagai predator.
Kolaborasi Tak Terduga Bersama Nick Wilde
Nick Wilde awalnya hanya penipu jalanan yang terjerat oleh Judy demi membantu penyelidikan besar yang sedang dia tangani.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Film Disney Terbaik 2025, Dari Superhero Hingga Live-Action
Perjalanan mereka mengantar penonton ke berbagai distrik Zootopia sekaligus membuka misteri predator menjadi liar secara mendadak.
Mereka menemukan fasilitas rahasia tempat Walikota Lionheart menyembunyikan para predator yang terinfeksi dan bertingkah liar.
Namun konferensi pers Judy memicu masalah baru karena pernyataannya dianggap menyalahkan predator berdasarkan genetika.
Dalang Sebenarnya: Dawn Bellwether
Setelah hubungan Judy dan Nick retak, Judy pulang ke desanya dan menemukan fakta penting tentang tanaman Night Howler.
Dia kembali ke Zootopia, meminta maaf kepada Nick, dan melanjutkan penyelidikan bersama untuk mengungkap penyebab predator menjadi liar.
Mereka akhirnya mengetahui bahwa Dawn Bellwether-lah yang menciptakan serum liar untuk melemahkan predator dan mengambil alih kota.
Bellwether tertangkap setelah Judy dan Nick merekam pengakuannya, mengakhiri kekacauan yang melanda seluruh Zootopia.
Poin Penting Menjelang Zootopia 2
Akhir film pertama menempatkan Judy dan Nick sebagai rekan polisi sejati yang bekerja sama di ZPD.
Isu diskriminasi masih menjadi fokus dunia Zootopia dan kemungkinan muncul kembali dalam konflik baru di sekuel.
Keragaman Zootopia tetap menjadi nilai penting yang mendorong cerita untuk menghadirkan karakter serta lokasi berbeda.
Penonton sebaiknya mengingat dinamika hubungan Judy dan Nick karena akan diuji lebih jauh di film kedua.
Sinopsis Singkat Zootopia 2
Dalam Zootopia 2, Judy dan Nick menghadapi ujian hubungan profesional karena diminta mengikuti konseling "Partners in Crisis."
Sementara memperbaiki kemitraan, mereka harus melacak Gary De'Snake, ular pit viper misterius yang mengancam stabilitas kota.
Misi ini membawa mereka ke Marsh Market, pasar terapung eksotis yang terinspirasi kawasan Asia Tenggara.
Penyelidikan membuat mereka diburu ZPD sendiri setelah insiden pencurian buku misterius yang gagal di sebuah pesta glamor.
Karakter Baru yang Akan Mewarnai Konflik
Gary De'Snake muncul sebagai antagonis utama yang licik dan memiliki rencana berbahaya terkait buku misterius.
Dr. Fuzzby, terapis quokka, menjadi elemen penting dalam dinamika konseling Judy dan Nick.
Chevron si kambing tangguh dan Nibbles Maplestick si berang-berang jenius akan memperkaya interaksi di ZPD.
Kehadiran spesies reptil dan area baru memperluas dunia Zootopia lebih jauh dibanding film pertamanya.
Dengan alur kaya isu sosial, Zootopia pertama menjadi fondasi kuat untuk memahami konflik besar yang dihadirkan di Zootopia 2.
Sekuelnya membawa tantangan baru bagi Judy dan Nick, sekaligus membuka wilayah dunia Zootopia yang belum pernah terlihat.
Siapkan diri untuk petualangan lebih liar, lebih luas, dan lebih penuh kejutan dari duo polisi favorit seluruh penggemar.
Kontributor : Chusnul Chotimah
