- Laboratorium Digital Forensik adalah fasilitas teknis canggih (Polri) yang bertugas mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, dan melestarikan bukti digital dari berbagai perangkat elektronik (server, laptop, CCTV, HP).
- Dalam kasus Inara Rusli, Lab Forensik Bareskrim membedah rekaman CCTV dan bukti digital lain untuk memastikan keaslian dan menggali informasi tersembunyi.
- Proses analisis dilakukan dengan metode ilmiah ketat seperti disk imaging atau kloning data untuk menjaga integritas bukti asli, yang hasilnya menjadi alat bukti legal yang kuat di pengadilan.
Laboratorium ini memiliki beberapa fungsi utama yang sangat krusial dalam penegakan hukum modern. Fungsi pertama adalah Identifikasi dan Pengumpulan data.
Para ahli forensik akan menyalin data dari media penyimpanan asli seperti hard disk, memori HP, atau flash drive dan menggunakan teknik yang disebut disk imaging atau kloning data.
Metode ini sangat penting untuk menjaga integritas data asli agar tidak rusak atau berubah selama proses pemeriksaan berlangsung.
Fungsi selanjutnya adalah Analisis mendalam. Di tahap ini, tim ahli akan membedah data yang telah terkumpul untuk mencari anomali atau jejak aktivitas tertentu.
Mereka akan menelusuri pesan teks, riwayat surat elektronik (email), hingga data tersembunyi yang mungkin relevan dengan konstruksi kasus.
Dalam konteks kasus Inara Rusli, pemeriksaan di laboratorium ini akan sangat menentukan. Analisis tidak hanya terbatas pada visual CCTV, namun juga mencakup pemeriksaan log obrolan, riwayat penelusuran internet, aktivitas media sosial, hingga metadata dari fail video untuk memastikan tidak ada rekayasa atau penyuntingan digital (deepfake atau editing).
Hasil dari analisis laboratorium ini nantinya akan dituangkan dalam laporan pelestarian yang menjadi alat bukti legal yang kuat untuk membuktikan atau menyangkal tuduhan yang dilaporkan.