Studi: Perempuan yang Punya Jabatan Mudah Depresi

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 21 November 2014 | 07:47 WIB
Studi: Perempuan yang Punya Jabatan Mudah Depresi
Perempuan stres. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan yang mempunyai jabatan atau otoritas lebih mudah untuk mengalami depresi. Namun, hal yang sama justru tidak dialami oleh laki-laki dengan posisi yang sama. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan American Sociological Association.

Mereka melacak 1.300 laki-laki dan 1.500 perempuan sejak 1993 hingga 2014 untuk studi yang dipublikasikan di Journal of Health and Social Behaviour. Para peneliti menemukan bahwa perempuan mengalami depresi meski mempunyai pendidikan yang tinggi, gaji besar dan juga punya kepuasan dalam pekerjaan dan juga otonomi.

Depresi itu muncul karena adanya upaya perempuan untuk memerangi peran gender. Karena, perempuan yang mempunyai jabatan atau otoritas diyakini kurang punya kepercayaan diri untuk menjadi pemimpin. Namun, apabila perempuan bisa melakukan itu mereka justru dianggap tidak feminin. Inilah yang memicu terjadinya stres,” kata Tetyana Pudrovska, sosiolog di University of Texas.

Hal yang berbeda justru dialami laki-laki yang mempunyai otoritas.

“Kepemimpinan oleh kaum laki-lai biasanya mudah diterima dan dianggap normal. Ini yang meningkatkan kekuasaan laki-laki dan juga efektivitasya sebagai pemimpun dan mengurangi konflik interpersonal,” ujarnya.

Selain itu, studi tersebut juga mengungkapkan perempuan yang tidak mempunyai kekuasaan atau otoritas di kantor juga lebih mudah depresi dibandingkan karyawan laki-laki.

“Kita harus membahas masalah diskriminasi gender dan juga buruk sangat terhadap pemimpin perempuan untuk mengurangi biaya psikologis dan meningkatkan hadiah bagi perempuan yang bisa meraih posisi tinggi,” tegas Pudrovska. (NYDailynews)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI