Mereka akan melakukan penelitian terhadap apa yang menyebakan kematian pada paus tersebut.
''Kami percaya paus ini tersesat dan terpisah selama siklus migrasi antara dua benua,'' ungkap salah seorang ali biologi.
''Kami akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bisa kami dapatkan untuk mengidentifikasi apakah paus ini tertabrak perahu atau sempat terjaring,'' imbuhnya.
Para peneliti mengatakan hanya otopsi yang akan menentukan penyebab kematian paus bungkuk malang ini.
Pemeriksaan diperkirakan akan memakan waktu hingga sepuluh hari.
Sampai saat ini tidak ada rencana untuk memindahkan paus ini karena ukurannya yang besar dan berat.
Terlebih lokasi di hutan Amazon sangat sulit untuk diakses alat transportasi berukuran besar.
Mereka hanya akan melakukan pembedahan bangkai paus di tempat untuk mengumpulkan sampel.
Untuk menindaklanjutinya, sisa kerangka paus akan dikirim ke Goeldi Natural History Museum di Belem untuk studi.
Baca Juga: Santer Dinikahi Reino Barack, Begini Cara Syahrini Goda Netizen
Wah, entah bagaimana caranya paus bungkuk ini bisa terdampar jauh dari laut masih misterius ya. (Arendya Nariswari)