Prof Azril lantas membeberkan PR apa saja yang harus dibenahi Wishnutama
"Banyak mas, oke dibelah satu-satu, pertama belum adanya Sektor Pariwisata yang berisikan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang khusus di pariwisata, karena selama ini hanya mengambil dari berbagai Sektor lainnya yang telah ada. Kedua, belum adanya Perencanaan Tenaga Kerja sektor pariwisata yang berisikan kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply), padahal program Utama presiden adalah di bidang Sumberdaya Manusia,"
"Ketiga Indeks Daya Saing Pariwisata kita yang masih rendah dari negara ASEAN terutama beberapa sub indeks sangat rendah yaitu: Health & Hygiene, Environmental Sustainability, Tourist Service Infrastructure, Safety & Security, ICT Readiness. Keempat Human Development Indeks (HDI) yang masih rendah dari negara ASEAN yaitu Singapore, Malaysia, Thailand, Philippine dan sama peringkatnya (peringkat 116) dengan Vietnam. Kelima, Human Capital Index (HCI) sangat rendah (peringkat 87) terbawah dari negara ASEAN yaitu Singapore, Vietnam, Malaysia, Thailand dan Philippine," lanjut Prof Azril.
Menurut Prof Azril, ini adalah PR yang berat adalah membenahi destinasi dan event pariwisata yang tidak menjadi fokus sebelumnya, karena Quantity Tourism harus degeser menjadi Quality Tourism.
"Sangat tergantung dari kepiawaian beliau untuk menggeser pariwisata kita. Masukan saja, ya segera formulasikan segera Sektor Pariwisata, Susun segera Perencanaan Tenaga Kerja sektor Pariwisata, Fokus pada Daya Tarik Pariwisata kita (Visitor Attraction) yaitu Keunikan (Uniqueness) dan Keotentikan (Authenticity), artinya menggeser fokus dari Quantity Tourism menjadi Quality Tourism, lalu Target harus berdasarkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), Presentase Penyerapan tenga kerja sektor Pariwisata terhadap Nasional, Persentase Investasi terhadap Nasional," pungkas prof Azril.