Bahasa rusia menggunakan alfabet Sirilik. Jadi terdapat beberapa huruf yang mungkin tidak dikenal masyarakat. Beberapa huruf Cyrillic jug terlihat familier, tetapi mengeluarkan bunyi yang berbeda dari huruf Latin yang menyerupai huruf tersebut. Misalnya, "B" dalam alfabet Sirilik mengeluarkan bunyi "V".
Berdasarkan tata bahasa, biasanya mereka akan menghilangkan kata kerja. Misalnya dalam bahasa Rusia kalimat “Saya seorang Pelajar” akan menjadi “Saya Pelajar”. Bahasa Rusia juga menggunakan banyak konsonan yang dikelompokkan bersama, yang membuat ejaan dan pengucapan menjadi tantangan yang cukup sulit.
5. Bahasa Turki
Bahasa Turki adalah bahasa aglutinatif, artinya prefiks dan sufiks yang dilampirkan pada kata-kata untuk menunjukkan arah, daripada menggunakan preposisi terpisah sehingga menghasilkan kosakata yang panjang.
Bahasa Turki juga menggunakan harmoni vokal, di mana vokal diubah atau diakhiri dengan ditambahkan untuk membuat kata tersebut mengalir lebih lancar. Sejumlah besar kosakata asing Turki berasal dari bahasa Arab. Hal itu yang menambah kesulitan untuk mempelajari bahasa Turki.
6. Bahasa Denmark
Bahasa Denmark pada dasarnya memiliki konsep tata bahasa yang relatif sederhana dan memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Inggris. Namun, bahasa Denmark sangat sulit dalam pengucapannya.
Banyak kata-kata dalam bahasa Denmark tidak terdengar seperti pegucapannya. Misalnya, “mit navn er” (nama saya) akan diucapkan “meet now’n air”. Oleh karena itu menguasai pelafalan Denmark membutuhkan banyak latihan, menjadikannya bahasa ini jauh lebih sulit untuk dipelajari. / Fajar Ramadhan
Baca Juga: Perusahaan EdTech Novakid Mulai Beroperasi di Pasar Pendidikan Indonesia