5 Jenis Minyak Sayur yang Dijual di Pasaran, Nomor 3 Diklaim Cocok untuk Diet

Arendya Nariswari Suara.Com
Jum'at, 11 Februari 2022 | 11:25 WIB
5 Jenis Minyak Sayur yang Dijual di Pasaran, Nomor 3 Diklaim Cocok untuk Diet
Ilustrasi minyak zaitun [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Minyak biji bunga matahari juga kaya akan omega 6 serta lemak tak jenuh. Oil ini tidak mengandung kolesterol dan sodium, sehingga cukup aman untuk darah. Sayangnya, ia tidak mengandung omega 3. Konsumsi omega 6 dan omega 3 yang tidak seimbang bisa menimbulkan dampak lain bagi kesehatan seperti inflamasi dan kerusakan sel.

3. Minyak Zaitun

Semua minyak zaitun yang beredar di Indonesia sudah pasti produk impor. Itu karena pohon zaitun hanya bisa tumbuh di kawasan Mediterania atau Eropa Selatan, yaitu Spanyol, Italia, dan Yunani. Sama dengan minyak kelapa, olive oil juga dibagi jadi dua tipe refined dan virgin. Yang refined berwarna lebih bening dan biasanya cocok dipakai untuk memasak atau menumis.

Sementara virgin olive oil (VOO) berwarna lebih pekat dan tidak tahan panas. Sifatnya ini membuat VOO lebih cocok dimakan langsung sebagai suplemen atau dijadikan dressing untuk salad. Aroma dan rasa minyak zaitun cukup khas. Aromanya sedikit wangi, tetapi sebenarnya rasanya hambar saat diminum langsung. Uniknya jika menggunakan versi refined untuk menumis, rasa makanan pun akan lebih gurih dan sedap.

Minyak zaitun bisa sih kamu pakai untuk menggoreng, tetapi lebih sering dipakai untuk tumisan. Maklum harganya tergolong mahal, guys. Minyak ini dipercaya sebagai superfood karena kaya omega 3 dan 6 dengan lemak jenuh yang sangat rendah. Ia juga kaya antioksidan dan mengandung monounsaturated fat yang dipercaya mampu mencegah penyumbatan pembuluh darah. Minyak zaitun juga aman untuk orang yang sedang berusaha mengurangi berat badan.

4. Minyak Kelapa

Sebelum sawit merajalela seperti sekarang, minyak kelapa pernah mendominasi pasar Indonesia di masa. Mungkin karena kalah harga alias lebih mahal, minyak kelapa mulai ditinggalkan. Minyak kelapa yang masih beredar di pasar lokal merupakan minyak kelapa jenis refined yang cocok untuk kebutuhan masak dan menggoreng.

Diproses dari daging kelapa yang dikeringkan dan dibiarkan beberapa waktu, kemudian diproses dengan suhu tinggi sehingga menghasilkan minyak yang bening dan tanpa rasa. Sementara virgin coconut oil (VCO) dibuat dari daging kelapa segar yang dikeringkan sebentar dan diproses tanpa suling. Bentuknya akan menyerupai gel berwarna putih yang rasa dan bau kelapanya masih cukup kuat.

VCO cocok untuk campuran makanan segar, dimakan langsung sebagai suplemen kesehatan atau sebagai skincare. VCO dibanderol dengan harga yang lebih mahal dan dipercaya masih punya kandungan polifenol dan antioksidan yang tinggi dibandingkan versi refined. Tak heran harganya lebih tinggi.

Baca Juga: 5 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi Selain Susu, Kamu Harus Tahu!

Minyak kelapa refined secara nutrisi tidak jauh beda dari minyak kelapa sawit. Sama-sama kaya kandungan lemak jenuh dan bisa meningkatkan kolesterol jahat. Mereka juga sama-sama mengandung vitamin E dan K. Bedanya, minyak kelapa punya kandungan mineral seperti kalsium dan zat besi yang tidak dimiliki minyak sawit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI