Pada malam seserahan ini, calon pengantin pria tidak diizinkan untuk bertemu dengan calon pengantin wanita, karena mereka sedang dipingit.
2. Tantingan
Usai memberikan seserahan pada pihak keluarga calon pengantin wanita, calon pengantin pria akan meminta restu dan mendapat jawaban dari keluarga wanita.
Karena pada malam Midodareni calon pengantin wanita tidak diperbolehkan menemui calon pengantin pria, maka keputusan penerimaan dan penolakan akan Diserahkan kepada orang tuanya.
3. Kembar mayang
Masih dalam rangkaian acara malam Midodareni, selanjutnya ada prosesi penyerahan Kembang Mayang atau sepasang hiasan dekoratif simbolik dengan tinggi hampir satu badan manusia. Dalam penyerahannya, kembang mayang akan didampingi sepasang cengkir gading yang dibawa sepasang gadis.
Dalam kepercayaan Jawa, Kembar Mayang hanya dipinjam dari dewa, sehingga kembang mayang akan dikembalikan ke bumi usai prosesi Midodareni dengan melabuhkannya ke air.
4. Catur Wedha
Rangkaian malam Midodareni selanjutnya adalah penyerahan Catur Wedha. Catur Wedha sendiri berisi wejangan yang diberikan oleh ayah calon pengantin wanita kepada calon pengantin laki-laki.
Dilansir dari Majalah Kelasa, Catur Weda berisi 4 pedoman hidup yaitu hangayomi atau melindungi, hangayani atau mencukupi kebutuhan, hangayemi atau rasa nyaman, dan hanganthi atau pemimpin. Dengan nilai-nilai ini diharapkan calon pengantin pria dapat menuntun calon istri dan anak-anaknya kelak.