4. Ketakutan
Mereka mungkin takut kehilangan hubungan dengan korban dan menggunakan ancaman revenge porn untuk mengendalikan korban dan memaksa untuk tetap tinggal. Dengan cara ini, pornografi nonkonsensual dapat menjadi bagian dari pola kekerasan dalam rumah tangga yang lebih luas.
5. Misogini
Karena sebagian besar korban revenge porn adalah wanita dan pelakunya laki-laki, prasangka yang mendarah daging terhadap wanita juga bisa menjadi motifnya.
Apa pun motifnya, pelaku merasa berhak untuk membagikan konten pribadi korban kepada orang lain, baik itu teman atau orang asing. Dengan melakukan itu, mereka melanggar privasi dan memanfaatkan kepercayaan korban.