Adapun Gamal sempat menyaksikan seorang pemulung yang meninggal dunia karena sakit diare. Sosok pemulung tersebut tak punya uang untuk berobat dan sakit diarenya akhirnya semakin parah.
Melalui kejadian tersebut, Gamal tergerak untuk mendirikan sebuah Klinik Asuransi Sampaht.
Program tersebut memberi akses bagi masyarakat yang kurang mampu untuk berobat dengan Dokter Gamal. Pasien tinggal menyerahkan sampah senilai Rp10.000 tiap bulannya untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
Gamal juga mencanangkan program serupa yakni InMed dan Siapapeduli.id yang juga turut memberi akses kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Program-program sosial tersebut akhirnya berbuah manis.
Inovasi Gamal memperoleh segudang penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, yang salah satunya adalah Youth for Asia dari Asia Development Bank Tahun 2015.
Kontributor : Armand Ilham