Ia menurutkan, saat khutbah atau berceramah tidak perlu membandingkan keyakinan dan ritual agama lainnya. Terlebih merendahkan demi menjaga adanya kesalahpahaman antar umat beragama.
"Ke depan mari kita rajut keutuhan, persaudaraan dan persatuan antar umat beragama serta saling menghormati keyakinan masing-masing kita demi menjaga kerukunan," sambung KH Cholil Nafis.
Muhammadiyah Apresiasi Pendeta Gilbert yang Meminta Maaf
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti memberikan apresiasi sikap Pendeta Gilbert Lumoindong yang meminta maaf ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK).
Abdul Mu’ti mengingatkan agar kejadian ini menjadi pelajaran untuk semua tokoh agama agar tidak terulang kembali.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti mengatakan setiap agama itu mengajarkan kebaikan. Oleh karenanya seharusnya penyampaiannya dilakukan dengan damai.
NU Sebut Pendeta Gilbert Tak Bermaksud Menistakan Agama Islam
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Fahrur Rozi menyebut bahwa pemuka agama Kristen tersebut tak bermaksud untuk menistakan ajaran agama Islam dalam khotbahnya.
Hal ini disampaikan setelah Gilbert memberikan penjelasan tentang isi video viral tersebut dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Baca Juga: Tak Cukup Hanya Minta Maaf, Pendeta Gilbert Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Ia menyebut, isi ceramah Gilbert lebih pada gurauan internal Gereja serta adanya dugaan video yang telah dipotong atau diedit.