Mengutip dari laman resmi SCBD, kawasan ini dikembangkan oleh perusahaan properti milik Tomy yakni PT Danayasa Arthatama Tbk. Proyek SCBD sendiri mulai dirancang pada tahun 1987 dan dibangun pada 1992. Kala itu, pemerintah Indonesia mempercayakan PT Danayasa Arthatama Tbk untuk mengubah wajah area ini yang sebelumnya hanya berupa 45 hektar pemukiman kumuh di tengah kota Jakarta.
Pembangunan SCBD selesai pada tahun 1995. Kemudian mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Surabaya pada 19 April 2002 silam. 18 tahun berlalu, PT Danayasa Arthatama mengundurkan diri (voluntary delisting) sebagai perusahaan yang tercatat di dalam bursa, tepatnya pada 20 April 2020 lalu.
PT Danayasa Arthatama Tbk diketahui merupakan anak perusahaan dari Artha Graha Network (AGN), milik Tomy Winata.
3. Rempang Eco City
Rempang Eco City atau proyek pengembangan kawasan terpadu di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, merupakan bisnis terbaru Tomy Winata. Proyek Rempang Eco City memiliki tujuan untuk membangun pusat industri, perdagangan, dan pariwisata di Riau.
Proyek yang dibangun di lahan pulau seluas 17 ribu hektare tersebut ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp381 triliun pada yahun 2080. Proyek ini diinisiasi oleh PT Makmur Elok Graha, anak perusahaan Artha Graha Network (AGN).
Dengan bisnis yang dijalankannya, tak heran bila Tomy Winata termasuk salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia. Adapun jumlah kekayaannya diperkirakan mencapai 900 juta USD atau sekitar Rp12 triliun lebih. Kini, ia membuktikan bahwa ketekunan dan kerja keras bisa membawa seseorang mencapai kesuksesan.
Meski terbilang sukses di dunia bisnis, Tomy Winata tercatat pernah terlibat kontroversi. Salah satu yang mencuat kepermukaan adalah saat Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, mencabut izin penangkapan ikan ilegal yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar, termasuk milik Tomy. Akan tetapi dalam kasus ini, Tomy memilih tidak banyak berkomentar.
Sebelumnya, Tomy Winata juga pernah membuat heboh karena menjadi sosok pengusaha di balik terjadinya konflik Pulau Rempang. Tomy disebut rela mengeluarkan Rp1,2 triliun demi meraih konsesi pengembangan kawasan Pulau Rempang di Batam, Kepulauan Riau.
Baca Juga: Diperiksa Bareskrim soal Judi Online, Benny Rhamdani Masih Rahasiakan Sosok T
Demikian tadi bisnis Tomy Winata.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari