3. Integrasikan Passion ke Dalam Bisnis
Manfaatkan passion dalam bisnis: Cobalah untuk menggabungkan passionmu dengan bisnismu. Misalnya, jika passionmu adalah desain grafis, dan bisnismu terkait dengan pemasaran, kamu bisa mengaplikasikan keterampilan desain dalam kampanye pemasaran bisnis.
Konten berbasis passion: Jika passionmu adalah menulis, musik, atau seni, buat konten yang bisa memperkenalkan bisnismu. Ini tidak hanya akan membuat pekerjaan terasa lebih menyenangkan tetapi juga memberi nilai lebih bagi audiens dan klien.
Royyuda Agusto Ompusunggu adalah salah satu contoh nyata yang berhasil membagi waktunya dengan baik. Yuda, sapaan akrabnya, adalah pemuda asal Sumatera Utara yang kini berkarir di Jepang.
Di usia 23 tahun, ia menjalani rutinitas padat, mulai dari modeling, duta pemuda, hingga menjalankan bisnis parfum Ario. Meski banyak aktivitas, ia berhasil membagi waktu antara passion dan bisnis dengan kedisiplinan dan manajemen waktu yang tepat.
"Saya selalu merasa bahwa waktu adalah investasi terbaik yang bisa saya kelola," ujar Yuda.
Sebagai freelancer modeling, Yuda sering menghadapi jadwal fleksibel. Meski tanpa jam tetap, ia efisien membagi waktu antara modeling, usaha parfum, dan kegiatan pribadi. Ia selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang datang. Selain itu, Yuda juga melanjutkan studi bahasa Jepang di Jepang, yang mengajarkannya cara mengelola waktu dengan lebih baik.
Royyuda juga percaya bahwa kunci untuk sukses dalam membagi waktu antara passion dan bisnis adalah komitmen untuk mencapai tujuan. Meskipun perjalanan hidupnya penuh tantangan, ia tidak pernah berhenti berusaha dan selalu menemukan cara untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan mimpi-mimpinya.
"Penting untuk memiliki disiplin waktu, karena dengan begitu kita bisa menggapai impian tanpa melupakan tanggung jawab lainnya," tuturnya.