Di dalam Al-Qur'an telah disebutkan mengenai umat yang ikut budaya orang kafir lemah pendiriannya.
"Disebutkan bahwa nanti akan mengikuti budaya di luar Islam budaya bukan hanya sekedar akidah kebiasaan sejengkal demi sejengkal. Begitulah keadaan umat Islam yang lemah pendirian," katanya.
Buya Yahya kemudian menyinggung mengenai umat Muslim yang merayakan pergantian Tahun Baru Masehi secara berlebihan, namun melupakan Hijriah.
"Habislah giliran tahun baru Hijriah tidur. Muncul kemunafikan di sini. Hendaknya kita bangga dengan Islam. Itu yang jadi masalah. Jangan dianggap Masehi lalu lupa dengan Tahun Baru Hijriyah memunafikan. Tidak. Kita (harus) mengutamakan sesuatu yang tersambung dengan nabi," katanya.