Selain itu, facelift tidak dapat mengatasi kerutan-kerutan kecil atau kerusakan kulit yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet.
Dalam banyak kasus, facelift dilakukan bersamaan dengan prosedur lain seperti pengencangan leher (necklift), pengangkatan dahi (browlift), dan operasi pada kelopak mata.
Penggunaan implan wajah serta injeksi filler atau lemak juga sering kali menjadi bagian tambahan dalam operasi facelift untuk hasil yang lebih optimal.
Risiko Facelift

Facelift memiliki potensi risiko dan komplikasi yang perlu diketahui. Beberapa di antaranya adalah memar, perdarahan, infeksi, dan bekas luka yang kurang baik.
Selain itu, dapat terjadi kerontokan rambut di sekitar sayatan, wajah tidak simetris, DVT, dan gangguan saraf sementara berupa kelemahan atau kebas.
Beberapa kelompok lebih berisiko mengalami efek samping dan komplikasi facelift adalah pasien diabetes dan hipertensi, perokok, orang dengan riwayat perubahan berat badan ekstrem, dan individu dengan masalah pembekuan darah.
Jika mengalami perdarahan dan nanah pada luka, demam, jahitan terbuka dini, dan engkak dan nyeri hebat, kamu perlu waspada dan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Baca Juga: Bintangi Film Cocote Tonggo, Asri Welas Nyaris Nangis Curhat jadi Bahan Omongan