Perubahan butuh kemauan dan kerja keras dari dalam diri. Pasalnya, jika tidak, percuma saja datang ke sesi konseling berkali-kali.
"Tanpa keterbukaan dan kesediaan berubah, terapi hanya akan jadi ajang curhat sepihak," kata terapis, Miki Anderson.
4. Masih terjebak di masa lalu
Terapi bisa membantu pasangan berdamai dengan masa lalu, tapi tidak bisa menghapus kejadian buruk yang sudah terjadi, seperti perselingkuhan atau trauma masa lalu.
Jika salah satu pihak terus memelihara luka dan enggan memaafkan, maka hubungan yang sedang mereka jalani akan sulit bergerak maju.
"Terapis bisa bantu kamu memproses masa lalu, tapi tidak bisa membuat kamu melupakannya," jelas psikolog, Dr. Cortney Warren.
5. Punya nilai dan tujuan hidup yang berbeda
Mau sekompak apa pun, jika kamu dan pasangan punya visi hidup yang benar-benar berbeda itu akan menjadi bom waktu. Terapi tidak bisa menyulap prinsip hidup seseorang.
"Kalau satu mau anak, satu enggak. Satu mau hidup keliling dunia, satu mau tinggal di kampung halaman, itu bukan hal yang bisa didamaikan lewat terapi," beber terapis, Eva Van Prooyen.
Baca Juga: 10 Tanda Kamu Terjebak Cinta dengan Pria yang Salah, Apa Saja yang Ada di Dirimu?
6. Kehilangan kepercayaan karena perselingkuhan
Beberapa pasangan bisa memaafkan perselingkuhan, tapi banyak juga yang tidak. Jika luka akibat pengkhianatan terlalu dalam dan kepercayaan sudah hancur, terapi pun bisa tak berefek.
"Beberapa luka terlalu dalam untuk disembuhkan, meski sudah mencoba terapi," jelas psikolog, Dr. Barbara Becker Holstein.
7. Punya visi pernikahan yang berbeda
Kadang kamu dan pasangan ternyata tidak satu frekuensi sejak awal dan baru sadar setelah menikah.
Jika kamu membayangkan pernikahan sebagai tim yang saling dukung, sementara pasanganmu maunya hidup masing-masing, itu bakal jadi konflik berkepanjangan.