Kenapa Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates? Ini Kata Menkes

Nur Khotimah Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2025 | 17:06 WIB
Kenapa Indonesia Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates? Ini Kata Menkes
Presiden Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (kiri) di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa]

Yayasan yang dinaungi Bill Gates dalam riset vaksin TBC nantinya juga akan bekerja sama dengan dua universitas ternama yakni Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran (UNPAD).

Dua lembaga tersebut diharapkan bisa memperoleh banyak perkembangan vaksin TBC dari uji coba yang dilakukan.

"Ini kerjasama dengan UNPAD dan Universitas Indonesia," papar Budi Gunadi.

Tingginya Penderita TBC di Indonesia

Bill Gates juga turut menyoroti bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia.

Tiap tahunnya, angka penderita TBC di Indonesia kian meningkat. Angka tersebut pada tahun 2023 saja bisa mencapai 809.000 orang.

Mengutip penjelasan TB Indonesia, pemerintah telah sekian lama memerangi TBC dengan berbagai upaya.

"Kita sekaligus bisa menegosiasi nanti kalau ini sudah jadi, kita bisa lakukan produksinya lebih cepat di Bio Farma di Indonesia. Karena setiap tahun kan yang kena TBC itu 1 juta orang di Indonesia," jelas Budi Gunadi.

Vaksin yang nanti dikembangkan diharapkan bisa mencegah kematian akibat TBC yang menjadi momok bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bagi-bagi Warisan, Bill Gates Kasih Uang Rp3.300 Triliun untuk Orang Miskin di Dunia

"Ini yang harus kita produksi vaksinnya minimal 10 kali lipatnya lah supaya bisa memastikan orang-orang kita nggak kena dan 100 ribu orang Indonesia yang meninggal setiap tahunnya bisa kita elakkan," lanjut Budi Gunadi.

Vaksin TBC yang Belum Diperbarui

Upaya memerangi TBC juga tentu harus disertai dengan pembaruan vaksin TBC. Konon, vaksin TBC yang kini tengah digunakan telah ada sejak tahun 1921, yakni hampir ratusan tahun yang lalu.

Fakta tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Jumat (9/5/2025).

"Vaksin TB yang sekarang digunakan (BCG) ditemukan 1921, 104 tahun yang lalu sudah lama sekali. Jadi tentu seharusnya sudah sangat pantas sekarang dibuat vaksin baru, bahkan harusnya lebih awal lagi," ungkap Tjandra.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI