Apakah Tinggi Badan Anak Dipengaruhi Gen Ayah? Viral Ucapan Livy Renata Komentari Fisik Fadil Jaidi

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 15 Mei 2025 | 17:32 WIB
Apakah Tinggi Badan Anak Dipengaruhi Gen Ayah? Viral Ucapan Livy Renata Komentari Fisik Fadil Jaidi
Kolase Fadil Jaidi dan Livy Renata. (Instagram)

Suara.com - Selebgram Livy Renata kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kali ini, gara-gara ucapannya yang dianggap merendahkan fisik Fadil Jaidi

Momen tersebut terekam dalam sebuah video viral yang diunggah akun X @/monokorobogawl. Terlihat Livy sedang berada di acara yang sama dengan Fadil dan Violenzia Jeanette. 

Violenzia kemudian melontarkan candaan menjodohkan Livy dan Fadil. Namun candaan itu langsung ditolak Livy.

Alasan penolakan itu disertai dengan mengungkit kondisi fisik Fadil. Livy mengaku khawatir jika nanti menikah dengan Fadil, anak yang dilahirkannya akan bertubuh pendek.

"Kalau I (saya) nikah sama dia (Fadil), anak I nanti pendek," ucap Livy dalam video, dikutip Kamis (15/5).

Potret Fadil Jaidi (instagram/@fadiljaidi)
Potret Fadil Jaidi (instagram/@fadiljaidi)

Mendengar hal itu, Fadil merespons cepat dengan menyinggung kemajuan teknologi. "Eh, zaman sekarang teknologi sudah canggih, ada suntik hormon," sahut Fadil. 

Violenzia pun menambahkan dengan nada bercanda. "Itu, minum peninggi (badan), banyak di Instagram," bebernya.

Reaksi warganet terhadap pernyataan Livy pun menimbulkan pro kontra. Namun mayoritas warganet menyayangkan dan menilai tindakan tersebut sebagai body shaming.

"Sumpah gak lucu sama sekali kalau sudah bawa fisik," komentar salah satu warganet.

Baca Juga: Pendidikan Miskah Shafa Kakak Ipar Fadil Jaidi, Beda Banget dengan Profesi Suami yang Dokter

"Pak muh juga gamau ntar keturunannya jadi bodoh," tambah yang lain.

Ayah Wariskan Tinggi Badan ke Anak?

Membicarakan soal tinggi badan, ada bukti yang menunjukkan bahwa gen ayah memainkan peran lebih besar dalam hal tersebut.

Merujuk laman Brightside, sebuah penelitian menunjukkan bahwa tinggi badan adalah "warisan" yang diambil dari sang ayah.

Para peneliti dari Royal Devon dan Exeter Hospital mengklaim bahwa semakin tinggi ayah, semakin panjang dan berat bayinya.

Menurut para ilmuwan, tinggi badan manusia sekitar 70% dipengaruhi oleh faktor genetik dan 30% oleh faktor lingkungan.

Wanita umumnya berhenti tumbuh tinggi sekitar usia 15 tahun, sedangkan pria terus tumbuh selama 3 tahun kemudian. Karena alasan ini, pria cenderung lebih tinggi daripada wanita.

Hal serupa juga dijelaskan Dosen Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Moh. Mirza Nuryady, S.Si., M.Sc.

Dilansir dari laman resmi UMM, ia menjelaskan bahwa peran kromosom seks juga tidak bisa diabaikan. Perempuan membawa dua kromosom X sementara pria membawa satu kromosom X dan satu Y.

Dalam konteks ini, ayah jadi membawa peran penting dalam menentukan berbagai aspek fisik yang akan diwariskan kepada anak.

Salah satu ciri fisik yang biasanya dipengaruhi oleh genetika ayah adalah tinggi badan.

Selain tinggi badan, kemampuan fisik lain seperti daya tahan tubuh maupun kekuatan otot juga diwariskan dari ayah.

Ilustrasi stunting, tinggi badan anak. (Envato Elements)
Ilustrasi tinggi badan anak. (Envato Elements)

“Kemampuan fisik juga biasanya diturunkan dari ayah, seperti kekuatan otot dan daya tahan tubuh. Ketika melihat seorang anak memiliki kemampuan atletik atau fisik yang menonjol, kemungkinan itu adalah hasil dari kombinasi genetik yang diteruskan oleh ayahnya," jelas Mirza.

"Di sisi lain, warna kulit, bentuk postur tubuh, ataupun yang lainnya juga turunan dari ayah," tambahnya.

Jika ayah lebih ke fisik, peran Ibu dalam pewarisan genetik lebih fokus pada aspek psikologis dan perilaku. Contohnya seperti kemampuan berpikir, belajar, dan memecahkan masalah.

Selain itu, aspek emosi juga cenderung lebih dipengaruhi oleh gen dari ibu. Misalnya, kemampuan mengelola emosi, merasakan empati, dan kecerdasan intelektual.

Namun perlu digarisbawahi adalah selain genetika, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan yang dapat menentukan tinggi badan seseorang, terutama selama masa kanak-kanak dan remaja.

Faktor tersebut antara lain nutrisi, akses pada makanan sehat, jenis kelamin, gangguan hormonal, serta kelainan bawaan.

Jadi pada dasarnya, setiap orang dilahirkan dengan gen yang akan membantu menentukan seberapa tinggi mereka nantinya. Namun faktor lain seperti nutrisi yang tidak memadai atau kondisi medis dapat mengubah pandangan ini.

Sehingg penting untuk berfokus pada nutrisi yang baik selama masa kanak-kanak. Postur tubuh yang buruk dan kurang olahraga juga dapat menyebabkan perawakan yang buruk, jadi mengoreksi hal-hal ini dapat membantu menambah tinggi badan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI