Apa Perbedaan Paskibra dan Paskibraka? Ini Sejarah, Tugas, dan Rekrutmennya

Ruth Meliana Suara.Com
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 13:50 WIB
Apa Perbedaan Paskibra dan Paskibraka? Ini Sejarah, Tugas, dan Rekrutmennya
ilustrasi Paskibraka (Suara.com/Fakhri).

Suara.com - Di Indonesia, setiap tanggal 17 Agustus, momen pengibaran bendera merah putih selalu menjadi sorotan utama, tak terkecuali jelang HUT ke-80 RI. Pasukan yang bertugas mengibarkan bendera ini sering kali disebut dengan istilah Paskibra atau Paskibraka.

Meskipun keduanya terdengar mirip, sebenarnya ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Lantas apa perbedaan Paskibra dan Paskibraka?

Banyak orang, terutama generasi muda, menganggap kedua istilah ini identik karena sama-sama berhubungan dengan tugas pengibaran bendera.

Namun, jika ditelusuri lebih dalam, Paskibra dan Paskibraka memiliki ruang lingkup, sejarah, proses seleksi, dan tugas yang berbeda.

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan tersebut, agar kamu dapat memahami konteksnya dengan lebih baik, terutama dalam konteks pendidikan patriotisme di Tanah Air. Mari kita mulai dari pengertian dasar.

Perbedaan Tugas Paskibra dan Paskibraka

Perbedaan Paskibra Dan Paskibraka. (Unsplash)
Perbedaan Paskibra Dan Paskibraka. (Unsplash)

Paskibra merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera. Ini adalah kelompok yang biasanya dibentuk di tingkat sekolah, seperti SMA atau SMK, sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.

Anggota Paskibra bertugas mengibarkan dan menurunkan bendera merah putih dalam upacara rutin, seperti upacara bendera setiap hari Senin di sekolah, atau acara peringatan hari nasional di tingkat lokal.

Mereka dilatih untuk menunjukkan disiplin, kerapian, dan semangat nasionalisme melalui gerakan baris-berbaris yang presisi.

Baca Juga: 40 Link Twibbon HUT RI Terbaik: Simpel, Meriah, Hingga Nuansa Batik

Di sisi lain, Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Kelompok Paskibraka beroperasi di tingkat nasional dan bertugas mengibarkan Bendera Pusaka asli — bendera yang pertama kali dikibarkan oleh Soekarno-Hatta pada 1945 — di Istana Negara selama upacara Hari Kemerdekaan.

Bendera Pusaka ini memiliki nilai historis yang sangat tinggi, sehingga tugas Paskibraka dianggap lebih prestisius dan simbolis.

Untuk memahami perbedaan ini, kita perlu melihat ke belakang pada sejarah pembentukannya.

Sejarah Pembentukan Paskibra dan Paskibraka

Daftar Nama Paskibraka 2024 di IKN (Instagram/@jokowi)
Daftar Nama Paskibraka 2024 di IKN (Instagram/@jokowi)

Ide awal pembentukan pasukan pengibar bendera berasal dari Husein Mutahar, seorang ajudan Presiden Soekarno, pada tahun 1967.

Saat itu, Mutahar ingin melibatkan pemuda Indonesia dalam upacara pengibaran bendera untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Pada awalnya, konsep ini diterapkan di tingkat nasional, yang kemudian berkembang menjadi Paskibraka.

Paskibra, sebagai varian lokal, muncul sebagai bentuk pembinaan awal di sekolah-sekolah untuk mempersiapkan generasi muda sebelum naik ke level yang lebih tinggi.

Seiring waktu, Paskibra menjadi program wajib di banyak sekolah untuk melatih siswa dalam etika bendera dan disiplin militer ringan.

Sementara itu, Paskibraka terus berkembang dengan seleksi yang lebih ketat, melibatkan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia. Salah satu perbedaan utama terletak pada proses seleksi dan rekrutmen.

Perbedaan Rekrutmen Paskibra dan Paskibraka

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Rabu (14/8/2024). (Suara.com/Fakhri)
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Rabu (14/8/2024). (Suara.com/Fakhri)

Untuk menjadi anggota Paskibra, siswa biasanya diseleksi di tingkat sekolah melalui tes fisik sederhana, seperti uji ketahanan lari, postur tubuh, dan kemampuan baris-berbaris.

Proses ini relatif mudah dan terbuka bagi siswa yang berminat, dengan pelatihan yang dilakukan secara rutin di sekolah.

Sebaliknya, Paskibraka melibatkan seleksi berjenjang yang sangat kompetitif. Calon anggota harus melewati tahap kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.

Kriteria mencakup tinggi badan minimal (165 cm untuk putri dan 170 cm untuk putra), kesehatan prima, prestasi akademik, dan wawasan kebangsaan.

Setelah lolos, mereka menjalani karantina dan pelatihan intensif selama sekitar satu bulan di Jakarta, di bawah bimbingan instruktur profesional dari militer dan pemerintah.

Hal ini membuat Paskibraka lebih eksklusif dan hanya melibatkan sekitar 76 orang per tahun, mewakili 38 provinsi (dua orang per provinsi).

Perbedaan Ruang Lingkup Paskribra dan Paskibraka

Anggota Paskibraka 2024 asal Sumatera Utara Violetha Agryka Sianturi mencium Bendera Merah-Putih dalam pengukuhan Paskibraka Tingkat Pusat 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan].
Anggota Paskibraka 2024 asal Sumatera Utara Violetha Agryka Sianturi mencium Bendera Merah-Putih dalam pengukuhan Paskibraka Tingkat Pusat 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan].

Tugas dan ruang lingkup juga menjadi pembeda signifikan. Paskibra berfokus pada acara lokal, seperti upacara di sekolah, kantor pemerintahan daerah, atau event komunitas.

Mereka menggunakan bendera replika biasa, dan formasi pengibaran sering kali disesuaikan dengan kebutuhan acara, seperti formasi 8-17-45 yang melambangkan tanggal 17 Agustus 1945.

Sementara Paskibraka hanya bertugas sekali setahun pada 17 Agustus di tingkat nasional, dengan formasi yang lebih rumit dan simbolis, termasuk pengibaran Bendera Pusaka yang asli.

Setelah tugas selesai, anggota Paskibraka diberi gelar "Duta Pancasila" dan sering kali menjadi panutan bagi pemuda lain. Sedangkan anggota Paskibra kembali ke rutinitas sekolah tanpa gelar khusus.

Meskipun berbeda, keduanya memiliki kesamaan yang mendasar. Baik Paskibra maupun Paskibraka bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme, disiplin, dan kerjasama tim.

Selain itu, Paskibra maupun Paskibraka juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam memperkuat identitas nasional Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI