Suara.com - Jika sebelumnya tenis jadi olahraga favorit kalangan atas, kali ini muncul padel yang sedang menjamur di masyarakat. Mengingat cara bermainnya cenderung serupa, mampukah padel menggeser eksistensi tenis?
Wakil Ketua PTG IA (Persatuan Tenis Ganesha Ikatan Alumni) ITB, Nirul Syahri mengakui saat ini eksistensi olahraga padel jadi tren di kalangan muda maupun tua, termasuk mulai digeluti para alumni ITB (Institut Teknologi Bandung) saat berkumpul dan bersilaturahmi.
Bahkan menurut Nirul, akibat tren ini dalam organisasi Ikatan Alumni ITB sudah mulai bermunculan komunitas padel. Tapi kata dia, masih belum ada keputusan nantinya komunitas olahraga padel ini akan diresmikan dalam tubuh organisasi alumni ITB.
“Memang padel ini lagi hype ya, saya setiap hari Sabtu bertemu beberapa pemain tenis di ITB, dan sebagian besar sudah mencoba padel, sudah mulai ada komunitas padel alumni ITB yaitu Ganesha Padel Club, tapi belum tahu apakah tahun ini dilahirkan (diresmikan) atau tidak,” ujar Nirul saat konferensi pers Ganesha ITB Cup 2025 di Jakarta beberapa waktu lalu.
![Ketua Umum Ikatan Alumni ITB 2025-2029, Agustin Peranginangin saat konferensi pers Ganesha ITB Cup 2025 di Jakarta. [Suara.com/Dini Afrianti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/18/18042-ketua-umum-ikatan-alumni-itb-2025-2029-agustin-peranginangin.jpg)
Perlu diketahui, perbedaan mendasar tenis dan padel yaitu ada pada peralatan raket yang digunakan. Jika padel merupakan raket tanpa senar dengan permukaan padat berlubang. Sedangkan tenis menggunakan raket bersenar lebih besar.
Dari sisi bola tenis cenderung tekanan lebih tinggi, sedangkan bola padel tekanannya lebih rendah. Dari sisi permainan padel bisa dipantulkan ke dinding, sedangkan tenis tidak bisa menggunakan dinding karena bola yang keluar batas dianggap keluar permainan.
Namun dibanding tenis yang turnamennya sudah dilaksanakan lebih dari 15 tahun, padel terbilang baru bagi alumni ITB. Mengingat ada banyak kegiatan olahraga di organisasi tersebut, dari mulai golf, basket hingga ajang lari maraton.
Di sisi lain menurut Ketua Umum Ikatan Alumni ITB 2025-2029, Agustin Peranginangin menjelaskan dibanding tenis yang sudah jadi 'legenda' di ITB, jumlah keanggotaan padel juga terbilang sedikit bahkan belum terbentuk kepengurusan.
"Padel informasi awal bentuk harus membentuk komisariat, anggota ada 165 orang tapi disampaikan pengurus belum terbentuk. Meski begitu pengurus pusat akan mengakomodir, semua kelompok ide monggo dikerjakan, bagaimana guyupkan persaudaraan," ungkap Agustin.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sepatu Padel yang Nyaman dan Stylish, Harga Mulai Rp500 Ribuan
Nantinya kata dia, bukan tidak mungkin ada turnamen padel di antara alumni ITB yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun kegiatannya belum bisa mengalahkan eksistensi turnamen tenis antar Alumni ITB yang bakal diselenggarakan ke-15 kalinya di Ganesha Tanah Mas Tennis Park, Jakarta Timur 23, 24 dan 30 Agustus 2025.
Turnamen tenis ini diperkirakan bakal diikuti lebih dari 250 peserta dengan tujuh kategori ganda bebas hingga ganda putri.

Ketua Panitia Turnamen Tenis Antar Alumni ITB 2025, Gilang Arya Perdana mengatakan ajang ini bukan sekadar turnamen semata, tapi juga untuk mendukung talenta muda di bidang tenis yang baru lulus dari ITB sekalipun.
"Tujuan utama Ganesha Cup meningkatkan minat bermain tenis, dan dukung perkembangan talenta muda di prestasi nasional," kata Gilang.
Di sisi lain Agustin mengingatkan pertemuan alumni lulusan universitas juga bermanfaat untuk kembali memperluas jejaring relasi. Bahkan tidak menutup kemungkinan bakal bisa memperluas bisnis lewat pertemuan ini.
"Ini salah satu pemantik, sehingga alumni bisa terus berkumpul silaturahmi, update informasi, pertemuan itu apakah bisnisnya atau mentorship dari alumni," pungkas Agustin.