- Weton Pahing penuh energi, tapi jalannya banyak ujian.
- Kegagalan dan konflik muda jadi tempaan pendewasaan.
- Usia matang bawa rezeki, bahkan titik balik spiritual.
Suara.com - Dalam tradisi dan budaya Jawa, weton atau hari kelahiran dipercaya bukan sekadar penanda waktu, melainkan sebuah peta takdir yang menggambarkan karakter, rezeki, hingga jalan hidup seseorang.
"Tidak semua orang lahir di bawah bintang keberuntungan yang mulus jalannya," begitulah sebuah pepatah bijak sering terdengar.
Ada sebagian yang harus jatuh bangun, tertatih dalam ujian hidup, bahkan menelan getirnya kegagalan berkali-kali sebelum akhirnya cahaya kejayaan menjemput.
Salah satu yang kerap menjadi sorotan dalam Primbon Jawa adalah weton dengan pasaran Pahing. Menurut berbagai sumber Primbon, Pahing memiliki nilai neptu 9, salah satu yang tertinggi, dan berada di bawah naungan Cakra Jantung Langit dengan elemen api.
Energi ini menjadikan mereka pribadi yang penuh semangat, ambisius, dan berani mengambil risiko. Namun, energi besar ini ibarat pedang bermata dua.
"Orang dengan weton ini dikenal keras kepala, penuh semangat, tetapi jalannya sering dipenuhi duri dan rintangan," ungkap kanal YouTube Ngaos Jawa dikutip pada Rabu (3/9/2025).
"Namun justru dari jalan terjal itulah lahir kekuatan, ketangguhan, dan akhirnya kesuksesan besar."
Ditempa Ujian Sejak Belia
Perjalanan hidup pemilik weton Pahing seringkali tidak mudah. Primbon Jawa menyebutkan, energi panas dari pasaran ini membuat mereka kerap diuji sejak usia muda.
Baca Juga: 7 Arti Mimpi Berkelahi, Bisa Jadi Pertanda Buruk atau Rezeki
Ujian tersebut bisa beragam bentuk, mulai dari kesulitan ekonomi, konflik dalam keluarga, hingga pertarungan batin melawan emosi diri sendiri.
"Anak kelahiran pahing sering terlihat berbeda dari teman-teman sebayanya, mereka cenderung lebih keras kepala, sulit diatur, dan memiliki energi yang berlebih," jelas narator dalam video tersebut.
Sifat emosional dan mudah tersulut menjadi salah satu tantangan terbesar bagi mereka.
Tak jarang, sifat ini menjerumuskan mereka ke dalam konflik, pertengkaran, atau perselisihan yang sebetulnya bisa dihindari.
Kegagalan dalam usaha, ditipu teman, hingga kehilangan hasil kerja keras adalah bagian dari proses pendewasaan yang harus mereka lalui.
Semua pengalaman pahit ini sesungguhnya adalah cara semesta menempa jiwa mereka.